Pages

Kamis, 02 Juni 2011

Ringkasan Sejarah Palestina Klasik


Ringkasan Sejarah Palestina Klasik
Palestina Sebelum Penaklukan Islam
Bangsa Kan’an Yang pertama mendiami Palestina
-          Sejumlah ahli arkeologi berpendapat, suku Nathofiyah adalah manusia pertama yang mendiami wilayah utara Al-Quds, wilayah pantai dan di goa-goa dekat gunung Karmel, kira-kira pada 14000 – 8000 tahun SM.
-          Pada tahun 8000 – 4500 SM, mulailah manusia mendiami satu wilayah (tidak berpindah-pindah), di Kota Jericho tahun 8000 SM tampak tanda-tanda sebagaimana para ahli perkirakan, seperti bangunan yang merupakan bangunan pertama di dunia. tetapi tidak dikethaui siapa yang mendiaminya. Sementara itu, di Abu Syasyah, dekat Ramallah, tampak tanda-tanda keberadaan sejumlah suku yang mendiami wilayah tersebut, kira-kira 3500 SM
-          Pada awal sejarah pencatatan menunjukan bahwa kabilah-kabilah Arubiyah (bangsa Kan’an, Amoriyah, Yabusiah, dan Finokiyah) adalah bangsa yang paling pertama mendiami wilayah Palestina, berdasarkan kesepakatan para ahli sejarah barat maupun timur, yaitu kira-kira pada tahun 2500 SM. Mereka menetap di wilayah pantai dan gunung-gunung. Maka Palestina suka disebutkan sebagai tanah Kan’an, karena yang mendiaminya bangsa Kan’an. Adapun Yabusiah, mereka mendiami kawasan Al-Quds dan membangun kota di sana yang dinamakan kota Yabus. Dengan demikian bangsa Palestina saat ini adalah keturunan suku-suksu tersebut. Suku Kan’an membangun 119 kota. Sementara bangsa Yahudi tidak ada ada satupun tanda-tanda pernah mendiami kawasan in. sebagaimana disebutkan kitab Taurat maupun Injil
-          Pada tahun 2000 s/d 1200 SM, wilayah ini dipimpin Haksus. Wilayah ini bisa menyempit dan meluas, tergantung siapa yang memerintahnya. Namun wilayanya tak sampai keluar kawasan Syam. 

Bangsa Mesir di Palestina
Pada masa 1550 – 1200 SM, bangsa Mesir menguasai Palestina. Beberapa suku tiba di Palestina. Mereka berimigrasi dari Jazirah Ejah, terutama jazirah Keryat. Mereka mendiami selatan Palestina dan wilayah pantai antara Gaza dan Yafa dengan perintah Fir’aun di Mesir. Suku-suku ini membangun kota PLST. Sejumlah peninggalan dan kitab suci menunjukan hal ini. Selang beberapa saat maka berubah menjadi Palestina. Bangsa Yunani dan Romawi menamakan hal ini sebagai satu bagian dari keseluruhan. Lalu bercampurlah suku-suku yang lain. Suku asli bercampur dengan suku pendatang. Maka akhirnya orang menamakan suku ini dengan suku Palestina.

Palestina adalah Negeri para Nabi
Hijrahnya Nabi Ibrahim dan Luth ke Palestina tahun 1900 SM
Nabi Ibrahim dan Nabi Luth AS berimigrasi dari Irak ke Palestina. Sejarah dan kitab suci mencatat, bahwa Nabi Ibrahim diberi rizqi oleh berupa anak, Ismael dan Ishaq, keduanya dilahirkan di Palestina. Demikian juga dengan Nabi Ya’kub AS dan anak-anaknya (1750 SM), semuanya tinggal di Sair Kholil (Hebron). Kemudian mereka pindah ke Mesir, setelah Nabi Yusuf menjabat sebagai bendahara negara. Sebenarnya mereka juga imigran yang datang ke Palestina, sebelumnya mereka tinggal dan menetap di Mesir. Kemudian Nabi Ya’qub pulang ke Palestina dan meninggal di sana. Ia dimakamkan dekat bapaknya, Nabi Ishaq. Sementara itu, anak-anaknya tinggal dan menetap di Mesir, dibawah intimidasi Firaun, hingga Allah mengutusn Nabi Musa AS. Dengan demikian yahudi tidak punya hak tinggal di Palestina, dengan alasan nabi Ya’kub tinggal beberapa saat di Palestina. 

Hijrahnya Musa AS dan Bangsa Yahudi ke Palestina
Nabi Musa AS berhijrah dari Mesir dan membangun kerajaan yahudi, mereka melarikan diri dari kejaran Fr’aun. Kemudian Allah membinasakan bangsa Yahudi yang menyembah anak sapi, karena telah menyalahi perintah dari langit di Bukit Sinai (QS. Al-Baqoroh ayat 93) Musa kemudian meninggal lalu Nabi Harun memimpin mereka tinggal di gerbang Palestina pada pertengahan abad 13 SM. Saat itu, kaum Nabi Musa menolak masuk Palestina. Setelah musuh bangsa yahudi binasa, bangsa Yahudi dipimpin Yusa bin Nun alaihi salam berangkat ke Yordania.

Hijrahnya Yusha bin Nun AS dan bangsa Yahudi ke Palestina
Tahun 1156 SM, orang-orang beriman diantara bangsa Yahudi berperang dengan kaum yang kejam. Mereka menang dan dapat masuk ke Jericho lalu ke Al-Quds. Setelah Yusha bin Nun meninggal bangsa Yahudi jadi tetpecah-pecah. Ketika diutus kepada mereka sejumlah Nabi, mereka membunuhnya, sebagaimana disebutkan al-Qur’an dalam surat Al-Nisa 155 dan Al-Baqoroh 61. Kemudian bangsa Kan’an menguasai mereka dan menyiksanya. Lalu mereka minta kepada nabi mereka Samuael AS agar Allah mengutus pada mereka seorang Malaikat. Kemudian Allah mengutus Nabi Thalut pada tahun 1525 SM. Allah mengambalikan kejayaan mereka dan dukunganya. Tahlut memimpin bangsa Yahudi yang beriman untuk berperang melawan Jalut, rajanya bangsa Kan’an, sebagaimana disebutkan surat Al-Baqoroh ayat 247-250. Akhirnya nabi Dawud dapat mengalahkan Jalut, kemudian Thalut membangun negara untuk bangsa Yahudi, berdasarkan kenabian Allah di sebagian wilayah Palestina.

Kerajaan Dawud dan Sulaiman AS.
Setelah meninggalnya Thalut tahun 1004 SM, Yahudi terpecah. Sebagian mereka mengikuti Nabi Dawud, mendirikan negara dengan ibukota Kholil (Hebron). Kemudian tahun 1000 SM, Nabi Dawud menyerang anak Thalut dan dapat menguasai Al-Quds serta sebgian wilayah Palestina. Lalu mereka membangun kerajaan islam pertama bagi bangsa Yahudi tahun 995 SM. Tahun 963 SM, Nabi Dawud AS meninggal dan digantikan oleh anaknya Sulaiman AS. Ia memerintah bangsa Yahudi antara masa 963 hingga 923 SM. Nabi Sulaiman kemudian memperbaharui bangunan Masjid Al-Aqsha, dan belum membangun Haikal, sebagaimana disebutkan Taurat. Tidak ada kejelasan, tahun berapa Nabi Sulaiman membangun Haikalnya di Al-Quds. Sejumlah ahli sejarah mendustakan klaim Yahudi tentang bangunan Haikal. Setelah wafatnya Nabi Sulaiman, bangsa Yahudi terpecah-pecah menjadi perebutan anak-anak Sulaiman AS, tahun 923 SM. Ada yang membangun kerajaan Israel tahun 923 – 721 SM, Kerajaan Yahudi tahun 923 – 586 SM. Namun sebelumnya sudah berdiri kerajaan bangsa Arab 1600 tahun yang lalu, sebagaimana disebutkan sebelumnya. Dengan demikian bangsa Yahudi tidak punya hak atas Palestina, karena banga Arablah (Kan’an) yang pertama mendiami Palestina dan membangun kerajaanya di sana. Bangsa Arablah pewarits tanah Palestina dan yang menerima da’wah agama Islam. Nanti akan dijelaskan bagaimana bangsa Yahudi tunduk kepada kaum penjajah umat-umat sebelumnya.

Penjajahan Farsi, Yunani dan Romawi di Palestina
Bangsa Irak di Palestina
Pada tahun 730 – 645 SM, masuklah bangsa Ashwari dan memerintah di sana. Mereka meminta jizuah atau pajak dari bangsa Yahudi. Kemudian bangsa Babilonia masuk Palestina pada tahun 645 – 539 SM. Sebelumnya bangsa Palestina tunduk pada pemerintahan di Mesir. Seorang raja Yahudi pernah melakukan pemberontakan kepada pemerintahan Babilonia tahun 586 SM. Lalu raja Nebukadnezar dan Saba menghancurkan 40.000 bangsa Yahudi pada tahun 584 SM. Mereka menghancurkan haikal Yahudi dan membakar rumah-rumah di Al-Quds. Bangsa yahudi hidup di Irak di bawah penjajahan kerajaan tersebut. Bangsa Yahudi kemudian memulai mengarang kitab Taurat setelah 400 tahun Nabi Musa wafat dan berlangsung selama 400 tahun. Pada tahun 562 raja Nebukadnezar meninggal.

Penjajahan bangsa Farsi di Palestina
Pada tahun 539 SM Raja Farsi Heroes II menguasasi Irak, Syam dan sebagain Palestina. Farsi memerintah wilayah Palestina hingga tahun 332 SM. Dan pada tahun 515 SM, sebagian bangsa Yahudi kembali ke Al-Quds dan diizin raja Farsi untuk membangun Haikal yang kedua. Saat itu, Farsi memberikan pemerintahan otoritas kepada Yahudi di Al-Quds hingga tahun 200 SM dan tetap menjadi wilayah kekuasaan Farsi.

Penjajahan Bangsa Yunani di Palestina
Tahun 332 SM, Iskandar Macedonia menjajah Palestina dan memaksanya untuk tunduk dalam hokum Yunnani hingga thun 198 SM. Pada tahun 322 SM, Iskandar meninggal dan negara Yunani terpecah-pecah. Sebagian keturunan Arab menguasai Palestina bagian selatan hingga tahun 200 SM. Atau sekitar seratus tahun masa pemerintahanya. Pada tahun 167 SM, bangsa serigala Yunani mengintimidasi bangsa Yahudi. Sebagaian bangsa Yahudi bahkan menyembah tuhanya bangsa Yunani, dewa Zeus. Sebagian bangsa yahudi ini tetap dalam agamanya. Pada tahun 164 SM Kaisar Yunani mengizinkan bangsa Yahudi memasuki Al-Quds sambil membawa lilin. Maka jadilah lilin dan bintang david menjadi symbol bagi mereka. Kemudian Yunani memberikan izin bagi Yahudi untuk memerintah sendiri wilayahnya antara tahun 143 – 62 SM. Namun pemerintahanya sangat lemah dan hanya terbatas wilayah Baitul Maqdis saja. Dari sisi peradaban mereka tidak ada kemajuan dan tidak punya sisa-sisa peninggalan dan akhirnya terhapus dari sejarah. 

Penjajahan Romawi terhadap Palestina
Tahun 62 sebelum Masehi bangsa Romawi (Itali) menjajah Al-Quds. Mereka memilih seorang dukun Yahudi untuk memerintah al-Quds hingga tahun 43 SM. Tahun 43 SM Romawi juga memilih Herodos yahudi sebagai raja bagi bangsa Yahudi. Oleh karena itu, bangsa Palestina kadang tunduk pada pemerintahan Farsi dan kadang pada Romawi, saat Herodos menguasi al-Quds dan dapat mengusir bangsa Farsi dari sana. Pada tahun 34 SM, ratu Cleopatra yang saat itu jadi ratu di Mesir mengunjungi Al-Quds. Pada tahun 15 SM lahirlah siti Maryam ibundan Nabi Isa AS di bawah asuhan Nabi Zakaria. Tahun 4 SM, negara Yahudi terpecah antara anak-anaknya Herodos. Kemudian lahirlah Nabi Yahya AS, tiga bulan sebelum kelahiranya nabi Isa AS.
Pada tahun 6 M. bangsa Romawi menguasai dan memerintah al-Quds secara langsung. Mereka mengambil alih pemerintahan raja-raja Yahudi. Pada tahun 26 M. Raja Romawi, Batlayus menguasai Al-Quds dan membunuh nabi Zakaria dan Yahya AS. Maka tampillah Nabi Isa AS berda’wah di antara bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi kemudian berkonspirasi untuk membunuh Nabi Isa pada tahun 33 M. Lalu Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, sebagaaimana disebutkan dalam surat An-Nisa ayat 157-159. pada ayat itu dijelaskan bagaimana bangsa yahudi mengintimidasi para pengikut nabi Isa AS. 
Tahun 36 M Raja Batlayus meninggal, kemudian Kaisar baru Yunani mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintah wilayahnya sendiri. Sebagian kaum Hawari meninggalkan Al-Quds menuju Roma, termasuk di dalamnya Petrick.

Akhir keberadaan Yahudi di Palestina
Tahun 66 M. bangsa yahudi memberontak kepada Romawi. Peperangan terjadi antara yahudi dan Romawi terus berlangsung hingga tahun 70M. Pada tahun itu Titus menguasai kembali Al-Quds. Ia menghancurkan semua yang ada di sana, termasuk Haikal yang dibangun yahud. Ia bahkan membawa Yahudi ke Romawi dan dijadikan budak. Sebagian mereka bersembunyi di Palestina. Inilah akhir dari eksistensi Yahudi di Palestina.
Pada tahun 132 -135M. bangsa Yahudi mengadakan revolusi, namun bangsa Romawi mampu menumpasnya dan menghancurkan semua bangunan Yahudi. Kemudian mereka membuat kota baru menggantikan kota-kota yang dibangun Yahudi. Hedriyan (Eliya) memerintahkan untuk membangun kota evilia dengn namanya. Kemudian Kaisar Romawi melarang yahudi masuk al-Quds selama 200 tahun. Dan habislah yahudi di sana. Tahun 234 M Kaisar Constantinople Kristen membebaskan Al-Quds. Ibunya memerintaahkan untuk membangun Gereja AlQiyamah dan melarang bangsa Yahudi masuk al-Quds maka terjadilah penindasan kembali terhadap Yahudi.
Tahun 395 M. Kaisar Romawi terpecah menjadi dua, Bizantium di Timur dan Romawi di Roma. Maka Palestina berada dibawah kekuasaan Bizantium dengan pimpinan Hercules, hingga penaklukan Islam. Yahudi tidak punya pemerintahan di masa rentang ini.
Tahun 614, kerajaan Farsi menguasai Palestina kembli. Mereka menghancurkan gereja nashrani dan merampasnya dari Nashrani setelah kurang lebih mereka menguasai Palestina selama 60.000 dengan dukungan dari Yahudi. Al-Qur’an menjelaskan tentang kekalahan Romawi pada surat Al-Rum ayat 1-5.

Palestina di bawah Islam
Nabi Muhammad SAW mengawali penaklukan Palestina
Isra dan sejumlah peperangan permulaan
·         Tahun 10 dari kenabian/620 M. terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj Rasulallah SAW yang menunjukan kesucian Al-quds dan keagungan Baitul Maqdis bagi kaum muslimin. Masjid  Al-Aqsha saat ini menjadi kiblat pertama ummat Islam (QS Al-isra ayat 1)
·         Tahun 622 terjadilah peristiwa hijrahnya Rasuallah ke Madinah Munawarah untuk memulai pase baru bagi peradaban manusiaa termasuk di dalamnya Palestina. Saat itu, Masjid Al-Aqsha masih menjadi kiblat pertama bagi ummat Islam hingga tahun ke 2 Hijrah.
·         Tahun ke 5H/627M  Farsi dan Yahudi mengadakan perjanjian. Kemudian bangsa Romawi mengambilnya dari Farsi. Yahudi kemudian bergabung dengan Nashrani untuk melawan Farsi. Akan tetapi nashrani menipu Hercules dan memisahkan diri dari Yahudi, hingga terjadilah pembantaian besar-besaran terhadap bangsa Yahudi.
·         Tanggal 15 Syawal tahun 2 H. terjadi perang Bani Qainuqo (antara Yahudi dan kaum muslimin). Pada bulan Rabiul Awalnya tahun 4 H. terjadi juga perang Bani Nadhir dan pada 23 Dzul qo’dah tahun 5 H terjadi perang Bani Quraizah, karena mereka menghianati perjanjian dan berakhirlah eksistensi Yahudi di Madinah Munawarah.
·         1 Muharram tahun 7 H/628 Nabi Muhammad SAW mengirim surat kepada Hercules untuk menawarkan Islam. Namun kaum qisis (para pendeta) menolak Islam. Maka Hercules tetap pada agamanya
·         Akhir bulan Muharram tahun ke 7 Hijriyah terjadi perang Bani Khaibar, Fadak, Wadi Qura serta perang Taima. Dan pada zaman Umar Ibnu Khottob semua bangsa Yahudi diusir dari Khaibar, karena mereka menyalahi perjanjian dari perang Fadak, Wadil Qura, habisnya keberadaaan yahudi di Jazirah Arab.
·         Jumadil Awwal tahun 8 H/629 M. terjadi perang Mu’tah di sebelah selatan Yordania. Sementara Romawi tetap bercokol di Syam dan Palestina.
·         Bulan Rajab tahun 9 H/629 terjadi perang Tabuk dan Nabi mengadakan rekonsiliasi dengan penduduk Ailah (Aqobah), sebelah selatan Palestina. Ikut dalam perjanjian ini adalah suku Taima, jarba, Muqna, Daumah dan Jandal.
·         30 Shafar tahun 11 hijriyah/nulan kelima tahun 632 M. Rasulallah menyiapkan pasukan yang akan dipimpin Usamah bin zaid untuk memerangi bangsa Romawi. Namun keberangkatan pasukan ini diundurkan, karena Rasulallah SAW sakit. Sebelumnya Nabis telah mempersiapkan pembebasan Masjid al-A1qsha dan Al-Quds, sekitar 23 tahun yang lalu. Hal ini memberikan pelajaran bagi kita tentang tahapan dan pase, mengingat kelemahan kaum muslimin, dan perlunya mereka akan tarbiyah serta pelatihan disamping persiapan untuk menghadapi musuh, dalam rangka menempuh jalan kemerdekaan.

Palestina masuk islam
Berangkat dari penaklukan demi penaklukan yang dilakukan kaum muslimin di seluruh negeri, berangkat dari pemahaman mereka terhadap ayat al-Qur’an,. …Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-A’raf 128). Palestina adalah tanah suci yang diberkahi. Dia adalah tanah yang luas dan tempat isranya Rasulullah. Dia adalah tanahnya para Nabi dan rasul. Disanalah tempat terjadinya perang-perang besar untuk mengusir kaum penjajah. Disanalah akan terjadi perang besar dengan bangsa Yahudi. Juga tempat dimana akan dikalahkanya Ya’juj dan Ma’juj dan dibununya Dajjal. Dialah tanah tempat dikumpulkanya seluruh ummat manusia dan tempat disebarkanya manusia. Oleh karena itu, Palestina adalah milik Islam dan kaum muslimin sedunia. Bukan hanya milik bangsa Arab ataupun bangsa Palestina saja. Saat ini Palestina berada di ujung bahaya, setelah dipisah-pisahkan organisasi arab pada tahun 1948 M.
Ketiganya, setelah Palestina kehilangan satu pertiga terakhir dari wilayahnya tahun 1967 dan merubahnya menjadi masalah Palestina dan muncul resolusi pada tahun 1974 yang mengatakan bahwa organisasi pembebasan Palestina (PLO) adalah perwakilan resmi dan satu-satunya bagi rakyat Palestina dan bagi masalah Palestina. Dialah yang bertanggung jawab atas kemerdekaan Palestina. Semua media informasi rujukanya selalu berpusat pada organisasi ini. Bahkan sebagian bangsa Palestina, Arab dan kaum muslimin mengira bahwa masalah Palestina adalah masalah bangsa Palestina sendiri. Yang benar pemahaman yang selamat dan benat dalam masalah Palestina bahwa dia masalah ummat Islam. Sejumlah dalil menjelaskan semua ini, baik di dalam Al-Qur’an ataupun dalam hadits nabawi tentang tanah yang disucikan dan diberkahi ini. Dia adalah kiblat pertama dan kiblatnya para mujahidin di buminya yang mulia.
Bagian Pertama : Dalam Al-Qur’an al-karim
Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menyebutkan tentang keadaan Baitul Maqdis yang diberkahi dan disucikan :
1.     Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.( QS al-Baqoroh 114) para ahli Tafsir berpendapat dia adalah Baitul Maqdis
2.     Tanah yang disucikan, Allah Ta’ala berfirman melalui Nabi Musa, “21. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (Al-Maidah ayat 21) Alkalabi mengatakan, dia adalah Damascus, Palestina dan sebagian wilayah Yordania. Qotadah mengatakan, dia adalah tanah Syam semuanya. Imam Baidhowi mengatakan, dia adalah Baitul Maqdis. Namun para ulama condong bahwa yang dimaksud adalah tanah yang terdapat antara sungai Neil dan sungai Furat. Saat ini mencakup Palestina, Yordania, suriah, Libanon, Mesir timur, sebelah barat Irak, sebelah selatan Turki da dia adalah tanah milik ummat Islam. Di dalamnya ada dua sungai yang dilihat Rasulallah di dalam surga dalam hadits tentang isranya Rasulallah, “Dan adapun yang tampak adalah Neil dan Furat
3.     Tanah yang diberkahi,   “dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnyayang telah Kami beri berkahi padanya. (al-A’raf 137) yang disebut kami berkahi maksudnya dengan kami berkahi dengan kebaikan dan banyaknya buah-buahan
4.     Tanah Masjid Al-Aqsha, tempat isra dan mi’rajnya Rasulallah, Allah ta’ala berfirman, “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui (al-Isra ayat 1).Ibnu Katsir berkata, dia adalah baitul Maqdis. Ikatan ini terjadi antara Jijaz dan Palestina, Makkah, Al-Quds, Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Aqsha. 
5.     Tanah yang diberkahi : Allah taa’ala berkata tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Luth, 71. dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. (Al-Anbiya ayat 71). Ibnu Ka’ab mengatakan, di itu adalah  negeri Syam. Dan itu barokah untuk semua ummat Islam bukan hanya untuk Palestina ataupun Arab. Dan bahkan ia mengatakan, masalah ini adalah masalah Palestina
6.     Tanah yang diberkahi. Allah berfirman, 81. dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu. (al-Anbiya 81), Ibnu Katsir mengatakan, dia adalah tanah Syam
7.     Allah ta’ala berfirman tentang Isa AS. dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah Tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir (al-Muminun ayat 50) mengisyaratkan kepada Baitul Maqdis sebagaimana diungkapkan Qotadah, Ka’ab dan Suddi
8.     Tanah Al-Aqsha, Allah berfirman, Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (An-Nur 36). Ikrimah berkata, dia adalah empat masjid yaitu, Masjid ka’bah, Qubba, Madinah dan Masjid Baitul Maqdis
9.     Tanah Islam Allah berfirman, “dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala Dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".(An-Naml 44). Yaman dihubungkan dengan Palestina dan sejahteralah kehidupan antara keduanya, dan diketahui bahwa perkembangan dan kesenangan serta barokah itu terkait hokum yang diturunkan Allah
10.   Tanah yang diberkati, Allah berfirman,. “Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah Dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, Yaitu: "Ya Musa, Sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam (al-Qosos 30)
11.   Tanah yang diberkahi, Allah mengaitkan antara penduduk Yaman dan Palestina setelah Ratu Bilqis di Saba masuk Islam, “dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman (Saba ayat 18). Ibnu Abbas berkata, dia adalah baitul Maqdis Al-Shobuni berkata, al-barokah bisa secara fisik ataupun maknawiyah. Ayat ini merekam tentang pemerintahan Sulaiman terhadap Palestina dan Yaman pada zaman kerajaan Saba. Maka tampaklah kesejahteraan yang meliputi seluruh wilayah kekuasaannya akibat pemerintahanya, karena dihukumi dengan syariat Allah
12.   Tanah Makhsyar (tempat berkumpulnya manusia) Allah Berfirman,. dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Qaf : 41) Israfil akan menyeru dari padang Baitul Maqdis pada hari Kiamat
13.    Allah Ta’ala berfirman1. demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun (Al Tin : 1) isyarat ayat ini adalah kepada Al-Quds, Tin adalah tanah Syam sedang Zaitun adalah tanah Palestina, Thursina ada;ah gunung Thursina dan Baladil Amin adalah Makkah Mukarramah, ada yang mengatakan Makkah dan Madinah

Bagian Kedua : Dalam Hadits Nabawi
·         Al-Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun di atas muka bumi ini. Dari Abu Dzar Al-Gifari ia berkata, Ya Rasulallah masjid mana yang pertama di bangun ? Nabi menjawab, Masjid Al-Haram. Kemudian apa lagi, Nabi menjawab, lalu Masjid Al-Aqsha. Berapa tahun di antara keduanya ?. Nabi menjawab empat puluh. Kemudian Nabi menambahkan, Kapan saja kamu mendapati waktu shalat, maka shalatlah. Semua bumi ini adalah tempat sujud.
·         Tanah tempat Isra dan Mi’raj. Dari Anas bin Malik disebutkan bahwa Rasulallah SAW berkata, saya datang dengan Burok adalah hewan yang putih tinggi di atas himar tetapi dibawa unta ia menaruhku di dekat ujung lehernya. Nabi berkata, lalu aku naik hingga baitul Maqdis. Aku berkata, kemudian aku mengikatnya dimana para Nabi mengikaykan kendaraanya. Aku masuk masjid dan shalat di dalamnya dua rokaat. Kemudian aku keluar dan Jibril menghampiriku dengan membawa nampan berisi khamar dan satu lagi berisi susu. Maka aku meminum susu. Maka Jibril berkata, engkau telah memilih fitrah kesucian kemudian kami naik (mi’raj) ke langit
·         Al-Aqsha dari sekian mujizat Isra  Dari Jabir bin Abdullah bahwa ia mendengar  Rasulallah  berkata:, ketika orang-orang Qureish mendustakan aku, aku berdiri di atas batu, maka Allah memuliakan aku dengan baitul Maqdis maka tersebarlah berita dari mereka tentang ayat-ayatNya dan aku bisa melihatnya. 
·         Kiblat Pertama : dari Barra bin Azib semoga Allah meridhoi kepadanya, ia berkata : Kami shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, kemudian dirubah menghadap kiblat
·         Dianjurkan bepergian menuju Masjid Al-Aqsha : dari Abi Said al-Kudriyi semoga Allah meridhoinya ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW. “Tidak boleh diniatkan bepergian kecuali kepada tiga masjid. Masjid Al-Haram, Masjid Al-Aqsha dan Masjid aku ini
·         Haji dan Umrah berangkat dari Al-Aqsha : Dari Ummu Salamah semoga Allah meridhoinya ia berkatam telah bersabda Rasulallah “barang siapa berihlal untuk beribadah haji atau umrah dari Masjid Al-Aqsha ke Masjid Al-Haram, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu dan akan datang, dan wajib baginya surga
·         Pahala Shalat di Al-Aqsha dilipat gandakan : dari Maimunah bekas hamba sahaya Nabi ia berkata, Ya Rasulallah fatwakan kepadaku tentang Baitul Maqdis. Nabi berkata, tanah makhsyar, tanah al-Mansyar (tempat disebarkanya manusia) maka shalatlah di dalamnya, karena shalat di dalamnya seperti 1000 kali shalat di tempat lain. Aku berkata, jika aku tidak sanggup melaksanakanya?. Nabi menjawab, maka berikanlah hadiah minyak yang bisa menerangi masjid Al-Aqsha. Barang siapa yang bisa melakukan, maka seperti mendatanginya.
·         Diampuni dosa orang yang shalat di al-Aqsha : dari Abdullah bin Amer bin Ash dari Nabi SAW ia berkata, tatkala Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis. Ia berdo’a kepada Allah tiga perkara. Satu hakim yang sama dengan hukumnya. Seorang raja yang tidak ada setelahnya (bandinganya) dan tidak ada yang datang ke tempat ini keucuali untuk shalat di dalamnya, kecuali ia akan keluar semua dosanya seperti saat dilahirkan ibunya. Nabi berkata, adapun yang dua telah diberikan kepadanya. Dan aku berharap semoga aku diberikan yang ketiganya
·         Tanah Jihad dan perjuangan : dari Abu Umamah Al-Bahili ia berkata, telah bersabda Rasuallah SAW. Akan selalu ada di antara ummatku yang selalu menda’wahkan kebenaran atas musuh-musuhnya dan mengalahkanya. Tidak ada yang memadaratkan mereka siapapun yang menyalahinya. Kecuali apa yang menimpa mereka dari pada orang-orang yang loyal kepadanya, hingga datang urusan Allah dan mereka tetap dalam keadaan demikian. Para shahabat bertanya, ya Rasulallah mereka ada dimana ? Rasul menjawab, mereka berada di sekeliling Baitul Maqdis
·         Dari Abi Hurairah dari Nabi SAW ia berkata, akan selalu ada sebagian ummatku yang bertempur di depan gerbang Damaskus dan sekitarnya dan di depan Baitul Maqdis dan sekitarnya. Tidak memadharatkan orang yang membiarkanya. Senantiasa membela kebenaran hingga datangnya hari kiamat
·         Para Malaikat membentangkan sayapnya di Syam. Nabi berkata, alangkah baiknya Syam. Kami para shahabat berkata, karena apa wahai Rasulallah? Nabi menjawab, karena para malaikat membentangkan sayapnya di atas Syam
·         Pertempuran dengan Yahudi dan membunuh mereka di Palestina : dari Abu Hurairah semoga Allah meridhoinya ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW. Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi. Sehingga walau mereka bersembunyi di balik batu dan kayu, maka batu dan kayu ini akan berkata, ya muslim, ya Abdullah ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah bunuhlah ia, kecuali pohon Gorqod karena ia pohon Yahudi
·         Munculnya kekhilafahan dan terhapusnya Yahudi dari Baitul Maqdis : dari Abi Hiwalah al-Azdi semoga Allah meridhoinya ia berkata, Rasulallah SAW menaruh tanganya di atas kepalaku atau pundaknya kemudian ia berkata, Ya ibnu Hiwalah, jika kamu melihat kekhilafahan dan telah hilangnya Baitul Maqdis, maka sungguh telah dekat masa kegoncangan dan bencana serta peristiwa-peristiwa besar. Hari kiamat pada hari itu, lebih dekat dari pada tangan ke kepalanya.
·         Kemenangan Islam dan munculnya di Syam : Dari Abi Darda semoga Allah meridhoinya, ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW, ketika aku tertidur aku melihat tiang kitab yang akan bopong daribawah kepalaku. Aku mengira hal tersebut akan hilang. Kemudian mataku mengikutinya dan ternyata mengarah ke Syam. Ketahuilah sesunguhnya keimanan ini jika terjadi fitnah maka tempatnya di Syam
·         Peperangan dengan Dajjal dan membunuhnya di Palestina : dari junadah bin Abi Umiyah al-Azdi ia berkata, saya pergi bersama seorang laki-laki dari kaum Anshar ke salah seorang shahabat Rasulallah SAW. Lalu ia mengatakan, saya mendengar Rasulallah SAW menyebutkan tentang Dajjal. Lalu menyebutkan haditsnya. Salah satu tandanya adalah seseorang tinggal di bumi selama 40 pagi. Kerajaan mencakup seluruh pelosok. Namun ia tak mendatangi empat masjid. Yaitu Masjid ka’bah, Masjid Nabawi, Masjid Al-Aqsha dan Masjid Thursina
·         Nabi Muhammad mendo’akan keberkahan pada Al-Aqsha : dari Abdullah bin Umar ra ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW. “ya Allah berkatilah kami dan warga Syam serta Yaman. Ya Allah berikan barokhamu paada Syam dan Yaman

Bagian Ketiga : Sejarah yang harum
·         Palestina adalah tanahnya para nabi. Di Palestina lah turunnya wahyu kepada para rasul dan nabi alaihim salam. Di sanalah Nabi Ibrahim tinggal, juga Nabi Luth, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Shalih, Syuaib, Ilyas, Idris, Dzul Kifli, Ayub, Yunus, Musa, Dawud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, Isa alaihim salam
·         Tempat Isra : dari Abi Hurairah semoga Allah meridhoinya ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW, “Diperlihatkan kepada sekelompok orang dari para nabi. Ada Nabi Musa yang sedang shalat dia mirip dengan Ja’ad, sepertinya dari bangsa Shina’ah. Kemudian ada Nabi Isa as sedang berdiri shalat dan paling dekat dengan orang-orang. Dia seperti shahabat Urwah bin Mas’ud al-Tsaqafi. Lalu ada Nabi Ibrahim, ia juga sedang shalat. Ia seperti orang-orang kebanyakan kalian. Tat kala waktu shalat tiba, maka aku berdiri mengimami mereka. Setelah selesai shalat, ada seorang berkata, ya Muhammad ini seorang raja prmilik api, maka  ucapkan salam padanya, maka engkau akan bertemu denganya, maka mulailan dengan salam. Ketika ditanya tentang jumlah para rasul Allah, Nabi Muhamamd mengatakan, mereka itu berjumlah 300 rasul. Sedang para nabi berjumlah 124.000 nabi. Abu Dzar al-Gifari berkata, banyak sekali. Nabi berkata, ya banyak sekali. Hal ini menunjukan bahwa tanah Palestina adalah tanah islam yang diberkahi, yang disucikan, dimulyakan masjid Al-Aqsha. Dan kedudukanya yang agung di sisi Allah. 
·         Sungguh terjadi sejumlah peperangan di wilayah Yordania sebagai pembukaan bagi pembebasan Baitul Maqdis, Palestina secara rinci dalam pembahasan yang telah lalu. Akan diketengahkan sejumlah pertempuran para shahabat sebagai penyempurnaan pembebasan Palestina  pada pembebasan yang akan dating. Maka baca kembali untuk mengingatkan setatus keislaman Palestina.
·         Dari Ibnu Abbas semoga Allah meridhoinya ia berkata, barang siapa yang ingin melihat salah satu bagian dari bagian surga, maka lihatlah Baitul Maqdis.
·         Ali bin Abi Thalib semoga Allah meridhoinya berkata, “Tengahnya bumi Baitul Maqdis. Wilayah yang paling tinggi ke langit adalah Baitul Maqdis.
·         Anas bin Malik : ‘Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, padang pasir Baitul Maqdis dari surga Firdaus dan itu gambaran dari surga. Imam Atho mengatakan, “tidak akan terjadi kiamat hingga Allah menggiring hamba-hamba pilihanya memasuki Baiutul Maqdis, maka mereka akan tinggal di dalamnya
·         Ibnu Abbas : “Barang siapa berhaji dan shalat di masjid Nabaawi atau masjid Al-Aqsha pada tahun yang sama. Maka akan keluar semua dosanya seperti saat dilahirkan ibunya
·         Ibnu Abbas berkata, Baitul Maqdis telah dibangun para nabi dan ditinggali oleh mereka. Tidak ada satu jengkalpun tanah di sana, kecuali sudah dipakai shalat oleh para nabi atau para malaikat
·         Tsaur bin zaid mengatakan, tanah yang suci adalah Syam tanah yang suci di Syam adalah Palestina, serta tanah yang suci di Palestina adalah Baitul Maqdis. Wilayah paling suci di Baitul Maqdis adalah bukit dan yang paling suci di bukit adalah Masjid al-Aqsha dan yang paling suci di wilayah Al-Aqhsa adalah Qubbah Shakhra.

Bagian Empat : saat ini dan yang akan datang :
Allah berkehendak menjadikan Palestina sebagai wilayah jihad dan perjuangan, tempat pertempuran antara kaum muslimin dan orang-orang kafir.  Di tanah inilah Allah akan memenangkan kaum muslimin atas bangsa Yahudi juga mengalahkan Ya’juj dan Ma’juj serta membunuh Dajjal atas pimpinan Nabi Isa as. Konspirasi orang-orang Yahudi telah dikabarkan Al-Quran. Pertempuran dengan mereka akan terjadi di Palestina. Allah berfirman, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (al-Isra ayat 7).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat hingga ummat Islam memerangi bangsa Yahudi. Kaum muslimin akan memeranginya hingga mereka bersembunyi di balakang batu dan kayu., maka batu dan kayu akan berkatam ya Muslim ya hamba Allah ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah danm bunuhlah dia kecuali pohon gorqod karena ia pohon Yahudi.
Sesungguhnya saudara kita yang berjihad di Palestina, maka konsentrasinya masalahnya adalah islam. Mereka melawan musuhnya dengan darah mereka dalam revolusi Musa, Buraq, Yava, Al-Quds, Syaikh Izzuddin Al-Qossam tahun 1935. hingga revolusi besar terjadi pada tahun 1936 M lalu jihadnya gerakan islam secara umum tahun 1948, kemudian meletusnya intifadhah al-Mubarokah dari masjid-masjid tahun 1987 M dan terjadinya intifadhah pada tahun 2000 dan hingga Allah mengizinkan kemenangan dan pertolongan serta kemerdekaanya. Palestina tidak akan merdeka kecuali oleh para pejuang jihad dari kaum muslimin, hamba-hamba Allah yang sholeh yang akan datang dari setiap pelosok negeri-negeri Arab dan islam serta seluruh dunia, sebagaimana disebutkan Allah dalam Al-quran dan dijelaskan oleh Rasulallah SAW.
Palestina adalah tanah waqaf bagi setiap generasi kaum muslmimin semuanya, sejak Allah menciptakan makhluk hingga hari kiamat. Sebagaimana dijelaskan ayat-ayat dan hadits nabawi sebelumnya. Maka tidak boleh  siapapun dia, baik raja, presiden, sultan, organisasi atau gerakan atau individu. Baik orang Palestina atau orang Arab atau seorang muslim sekalipun melepaskan hak-hak Palestina, walau hanya satu debu dari tanah yang diberkahi dan disucikan, Palestina.
Wajib bagi bangsa Arab dan kaum muslimin semuanya memahami masalah Palestina seperti di atas, agar tidak tertipu oleh bangsa Yahudi dan meninggalkan kewaaajiban jihadnya. Sehingga mereka tidak menghindar dari al-Aqsha dan tanah Palestina. Wajib bagi mereka kembali kepada keislaman mereka, al-quran mereka serta al-Sunnah mereka. Mereka wajib menjadikannya kedua kitab itu sebagai pegangan hokum di negaranya masing-masing. Mereka harus menyatukan pondasi ini untuk menghilangkan najis Yahudi dari wilayah Palestina dan untuk membebaskannya dari mereka. Dari mulai laut hingga sungai Yordania. Dari mulai Rafah hingga Naqurah untuk mengembalikannya sebagaimana sebelumnya.

Palestina zaman Khulafaurasyidin
·         Pada 13 Rajab tahun 12 H atau bertepatan dengan bulan ke 10 tahun 633. tentara Islam bergerak. Pasukan yazid kemudian singgal di Timur Yordania, sementara pasukan Syarahbil di Bashra, Abu Ubaidah singgal di Jabiah dan pasukan Amer bina Ash menuju ke selatan Palestina. Kemudian Abu Bakar mengutus Kholid bin Walid untuk berangkat dari Irak menuju Syam, sebagai pasukan tambahan. Pada 8 Shafar 12 H/14/4/634M, sebanyak 9000 pasukan bergerak dan bergabung dengan pasukan lainya hingga berjumlah 33.000 prajurit. Adapun raja Hercules saat itu keluar dari Al-quds menuju Damascus, kemudian ke Himsha dan membuat pangkalan militer di Inthoqiyah. Ia mengirimkan pasukan dari sana pada 18/11/633 M.
·         Pada 24/12/12 Hatau 3/634 M. terjadilah pertempuran pertama yang disebut perang Arubah (di Wadi Arubah) kemudian pertempuran Dainah dekat dengan Gaza. 3000 Romawi yang berada di Gaza, diserang pasukan Amer bin Ash dan kalahlah bangsa Romawi
·         27 Jumadil Awwal 12 H atau Maret 634 M,  terjadilah perang Ajnadina terletak antara Ramallah dan Bet Jibrin, antara gabungan lima pasukan kaum muslimin yang berjumlah 33.000 orang dengan pimpinan Kholid bin Walid dengan pasukan Romawi yang berjumlah 100.000 pasukan, Namun romawi dapat dikalahkan, 3000 prajuritnya dan pasukannya tercerai berai
·         Hari Senin bulan Rajab tahun 15 H atau 12 Agustus 636, terjadilah perangYarmuk. Sementara Abu Ubaidah al-Jarrah sedang menjadi komandan umum dan Kholid bin Walid komandan lapangan serta sejumlah pemimpin lainya sebagai komadan tinggi serta sejumlah pasukan lainya. Mereka terdiri dari 200.000 hingga 240.000 pasukan Romawi, melawan pasukan muslim sebanyak 36.000 hingga 46.000 pasukan. Romawi kalah dan sebanyak 130.000 pasukanya terbunuh dan hanya 3000 pasukan muslim yang syahid. Saat itu Hercules berkata, selamat tinggal Suriah, salam perpisahan.
·         Tahun 15 H/636 M. Umar ibnu Khottob tiba di pinggiran kota Al-Quds lalu mengadakan perdamaian dengan warga Al-Quds. Umar menulis perjanjian yang dikenal dengan “Perjanjian Umariah”. Umar berkata kepada Abu Ubaidah, dulu kalian adalah bangsa yang paling hina dan menjadi minoritas. Kemudian Allah memuliakan kalian dengan Islam. Maka tatkala kalian mengharapkan kemuliaan dengan selain Islam, pasti Allah akan menghinakan kalian. Ia melanjutkan, kami adalah bangsa yang dimuliakan dengan Islam, kami tidak akan mengharap selain Allah sebagai penggantinya
·         Rabiul Akhir 16 H./ Mei 637 Umar ibnu Khottob tiba di Al-Quds. Ia berjalan, sementara pembantunya justru naik unta. Bersamanyaada 4000 pasukan dari kalangan para shahabat. Ia shalat di mihrab Nabi Dawud di Al-Aqsha dan membaca surat Shad. Kemudian ia sujud seperti sujudnya Nabi Dawud AS, lalu pada rakaat kedua beliau membaca surat al-Isra. Saat itu, Umar membangun musholla untuk laki-laki (Masjid Al_Aqsha) yang menampung 3000 jamaah dan mensucikan Sakhra al-Musyarafah. Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan atas perintah Umar Ibnu Khottob di Masjid Al-Aqsha, mendengar hal itu, para shahabat menangis.yang paling keras menangisnya, Abu Ubaidah dan Muadz bin Jabal.Hingga kini masih terdapat kuburan sebagian para shahabat, seperti Dhirar bin Al-Azwar, Amir bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah, Syarahbil bin Hasnah, Muadz bin Jabal dan anaknya Abdurrahman bun Muadz semoga Allah meridhoi mereka semua. Mereka dimakamkan di lembah Yordania menjadi saksi atas hal itu.
·         Muawiyah radhiyallahu anhu menekalukan Qisariyah pada bulan syawal 19 H/Oktober 639, juga menaklukan Eskelon pada 23 Oktober 639. dengan demikian maka seluruh wilayah Palestina menjadi milik kaum muslimin dan bangsa Arab.

Palestina di zaman Bani Umayah
-          Tahun ke 18 H/639 Palestina berkembang dan makmur di bawah pimpinan Muawiyah dan setelah ia menjadi kholifah dalam kekholifahan Umayah.
-          Tahun 65 H/685 M.Abdul malik bin Marwan membangun Musholla untuk laki-laki (Masjid al-Qibali).iani adalah peninggalan terbesar bani Umayah. Kemudian dibangunlah Qubbah Sakhra dan setelah wafatnya Abdul Malik Marwan meninggal, pembangunan diteruskan anaknya Al-Walid bin Abdul malik Qubbah Sakhra pada tahun 73 H/691 M.
-          Tahun 67 H/687 M Sualiman bin Abdul malik membangun kota Ramallah namun belum eksis
-          Tahun 129 H/747 M. kaum muslimin mengadakan perbaikan setelah terkena gempa bumi
-          Umar bin Abdul Aziz mengambil sumpah dari seluruh wali di Baitul Maqdis dan mmerintahkanya untuk menziarahi Masjid Al-Aqsha. Mereka bersumpah untuk ta’at dan berbuat adil kepada manusia

Palestina di zaman Abasiyah
-          Taun 132 H/750 pemerintahan Umayah berakhir dan dimulailah pemerintahan Abasiyah, namun keamanan dan kesejahteraan terus berlangsung di Palestina
-          Tahun 136 H/754 Kholifah al-Mansur memerintahkan untuk merenovasi Masjid Al-Aqsha secara total dari bekas gempa bumi
-          Tahun 169 H/756 Kholifah Harun Al-Rasyid mengizinkan Kaisar Bizantium untuk memperbaiki gereja dan mengeluarkan perintah untuk melindungi tetangganya bangsa nashrani. Hal ini menunjukan sikap toleransi ummat Islam.
-          Tahun 254 H/868 M. Ahmad bin Thulun Hakim Mesir memisahkan diri dari pemerintaahan kekholifahan Abasiyah dan membangun negara Rhuluniyah
-          Tahun 264 H/877 M. Ahmad bin Thulun menguasai Suriah, Palestina dan mulai memecah belah kekhalifahan Abasiyah
-          Tahun 271H/883 M terjadi perdamaian antara Abasiyah dan Thuluniyah

Negara Ikhsyaidiyah, Buwaihiyah, Fatimiyah, Abidiyah dan Palestina
-          Tahun 298 H/911 M. Abdullah Al-Mahdi, Syiah Ismailiyah menguasai Maroko
-          Tahun 321 H/933 Muhammad Ukhsyaid dapat mengalahkan Fatimiyah dan menunjuk kalangan Abasiyah untuk menjadi hakim bagi Mesir.
-          Tahun 232 H/935 M. Muhammad bin Ukhsyaid mengumumkan kemerdekaanya dan menguasai Sayam. Ia kemudian mendirikan negara Ikhsyaidiyah. Mereka menganggap Al-quds sebagai sesuatu yang agung, oleh karena itu mereka mengubur para pemimpin
-          Yang bergelar Saefudaulah Al-Hamdani (Syi’ai) mengumumkan kemerdekaanya di sebelah utara Syam dan memproklamirkan Halib ibukotanya. Pada tahhun 334 H, Kaum Buwaihiyah (Syiah) mengumumkan kekuasaanya terhadap Farsi dan Irak. Ia melakukan kejahatan yang mengerikan. Kekhalifahan Abasiyah hanya bersifat formalitas
-          Pada tahun 334 H/946 M Kafur Abdu Hisyi menjadi hakim di Mesir, sedang Ibnu Ikhsyaidiyah (Otogor) selama 14 tahun menjadi hakim formalistas..
-          Pada tahun359 H/669 Fatimiyun menyerang Mesir di bawah pimpinan Jauhar Al_Shoqoli dan menguasainya.
-          Pada tahun 386 H/996 M Hakim Mesir mennjabat amir di Mesir. Ia memerintahkan untuk menghancurkan gereja Al-Qiyamah. Maka timbullah kebencian diantara kaum muslimin dan nashara menyusul toleransi yang pernah berlaku sebelumnya. Sebelumnya, Kholifah al-Muntashir memberikan toleransi dan memerintahkan untuk memperbaikinya tahun 429 H, yang dipuji oleh raja Constantinople
-          Tahun 411 H/1021 pemerintahan fatimiyah melemah. Semua menterinya berkhianat padanya.
-          Tahun 427 H/1036 pemerintahan Fatimiyah terpecah dan pemerintahan Umawiyah jatuh di Andalusia

Negara Saljukiyah (Turki) dan Palestina
Dari pembahasan sebelumnya, terungkap bahwa kelemahan kekhilafahan Islam dari tahun 247 H, maka kekhalifahan hanya bersifat formalitas saja. Khalifah al-Mutawakil dibunuh oleh komandan tentara Turki. Negara itu kemudian bergolak dari sisi aparat negara dan penguasaan atas militer. Maka hal ini sudah menjadi tradisi di tangan mereka. Di sisi lain pemerintahan sibuk bersenang-senang, bermegah-megahan. Maka bangsa Syiah dan Fatimiyun menguasai negara tersebut.
- Pada tahun 432 H/1040 M. kaum Saljuq menguasai Farsi dan sebelah utara Maroko, Armenia, Asia Kecil (Turki), Bagdad tahun 1055 dan menang
- Pada tahun 464 H/1071 M. kerajaan Saljuk terpecah setelah meninggalkan Sultan Malik Syah.
- Tahun 489 H/1096 M. Kesultanan Faris, Khurosan, Halib, Damascus, Saljuq Romawi. Saat itu, Palestina mengikuti pemerintahan Damascus dan terjadilah peperanhan antara sultan-sultan tersebut (492H-497H)
- Situasi ini memberikan kesempatan pada kaum Salib untuk menyerang negara-negara Islam.
- Syaikh Abu Hamid Al-Gazali memimpin gerakan menghidupkan agama di antara manusia yang telah berlangsung selama 100 tahun lebih, hingga para pemimpin muslim tersebut menjadi probadi-pribadi seperti, Imadudian dan Nuruddina Zanki atau Shalahuddin al-Ayubi

Penjajahan Kaum Salib atas Palestina
Awal gerakan Salibiyah
- Tahun 477 H/1085 M. muncul Paus Gorgorion dan memulai seruan untuk katolik. Ia minta bantuan kepada Kaisar Bizantium untuk mengembalikan Bizntiyah (Turki) dari Saljuq ke pangkuan kaum salib. Maka inilah awal perseteruan dengan kaum muslimin.
- Tahun 480 H/1088 M, Paus Urban II memploklamirkan perang salib melawan kaum muslimin. Ia menebar permusuhan terhadap ummat Islam terkait perusakanya terhadap tempat-tempat suci masehi. Maka merebaklah perasaan benci kaum nashrani di Perancis dan Italia.
- Nurman menjajah kepulauan Soqoliah. Mereka bekerja sama dengan kelompok Fatimiyah untuk menghancurkan kaum Saljuq. Inilah pengkhianatan terbesar.
-  Tahun 488 H/26/11/1095 M. Paus Urban II menggelar pertemuan seluruh ummat Nashrani di Clairmont, Perancis untuk membentuk tentara nashrani untuk menjajah al-Quds. Ia juga mengadakan pertemuan serupa di sejumlah tempat serta menyerukan pembuatan bendera Salib dari kain, bahkan hingga pakaianya.
-  Pendeta mengadakan gerakan salib pertama dengan Ber Muflis dan menggempur kaum Saljuq di Turki hingga membunuh 33.000 orang. Tidak ada yang selamat dalam pertempuran itu, kecuali hanya 3000 orang saja.

Permulaan Gerakan Salib
-          Tahun 490 H/1096 M. muncul gerakan yang dikomandoi para pemimpin untuk mengumpulkan pasukan sebayak 150 ribu prajurit, dengan persenjataan terbaru dari Perancis dan Italia. Mereka dapat menghancurkan kaum Saljuq. Ibu kota Qana jatuh ke tangan kaum Salib.
-          Tahun 491 H/3/1098 M. Kota Raha jatuh ke tangan musuh, dan kaum Salib mendirikan pemerintahan pertama di Irak utara
-          Tahun 491 H/6/1098 M. Inthoqiyah jatuh ke tangan kaum Salib. Kota tersebut terampas dari tangan kaum muslimin, akibat dikepung selama sembilan bulan. Kaum Salib kemudian mendirikan pemerintahan kedua
-          Tahun 491 H/1097 M. Kaum Fatimiyah bekerja sama dengan kaum Salib menguasai kota Akka, Al-Quds pada bulan Pebruari 1098 M. Namun kaum Salib menolak melepaskan Al-Quds kepada kaum Fatimiyah
-          Tahun 491 H/1099, Kaum Salib beranjak dari Raha kemudian mereka menjajah Himsha, Ba’labak. Saat itu, sejumlah kota-kota Nashrani saling berkirim surat. Mereka saling dukung dari sisi pendanaan dan bantuan. Mereka kemudian menguasai Tripoli dan mendirikan pemerintahan ketiga.

Penjajahan Kaum Salib terhadap Palestina
-          Tahun 492 H/1099 M. Raimond menyiapkan seribu pasukan berkuda dan 5000 pasukan berjalan ke Al-Quds. Ia kemudian menguasai Beirut, Shaida, Akka, Ramallah, Lud, Bet Lehem, Qisariyah, Arsuf dan mengepung Al-Quds pada 7/6/1099 M.
-          Pada 24 Sya’ban 492 H/1099 M, Al-Quds jatuh ke tangan tentara Salib. Mereka membunuh 70.000 kaum muslimin. Diantara mereka para ulama, ahli ibadah, para imam, wanita, anak dan orang tua. Sementara itu, kerjaan Abasiyah di Bagdad dan Fatimiyah di Mesir tidak bertindak sama sekali !!!. Bertindak sebagai hakim di Al-Quds, Good Pray. Setelah itu, kemudian Nablus dan Hebron menyerahkan diri. Setelah itu, tentara Salib hanya tinggal 300 tentara berkuda dan 200 tentara infantry. Sebagian mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Namun kaum muslimin tidak juga bergerak untuk memerangi kaum Salib yang hanya berjumlah 200 orang itu. Hingga kaum salib mendapatkan kekuatan kembali dari Eropa dan terpecahnya kaum muslimin.
-          Terdapat perbedaan apa yang dilakukan tentara Salib dengan toleransi yang diberikan Harun Al-Rasyid terhadap gereja dan tempat ibadah kaum Nashrani. Juga terdapat perbedaan mencolok antara penaklukan Umar Ibnu Khottob dan tindakan tentara Salib. Para penakluk al-Quds dari kalangan Islam membagi-bagi al-Quds. Sebagian untuk tempat ibadah di Masjid Al-Aqsha, sebagian untuk menyimpan perbekalan dan sebagian lagi untuk tempat tinggal prajurit.
-          Tanggal 15/6/1099 M, kota Yava jatuh ke tangan musuh dan bulan lima tahun 1100 sebelah timur Danau Tiberia jatuh juga ke tangan musuh.
-          Syawal 494 H/1100 M. kota Haifa jatuh ke tangan musuh, kemudian Warshuf dan qishariyah pada 17/5/1109 M.
-          Pada tahun 548 H/1153 M, kota Eskelon jatuh ke tangah musuh. Maka mulailah mereka membangun kerajaan Salib di Baitul Maqdis.
-          Sejumlah ulama melarikan diri ke Bagdad, menyerukan orang-orang di masjid-masjid untuk berjihad dan menyelamatkan Palestina dan Baitul Maqdis. Kholifah mengirimkan surat kepada para gubernur untuk mengumpulkan tentara, namun tidak ada satupun yang bergerak. Raja Nashrani terkesan dengan peradaban bangsa Arab. Mereka meniru bangsa Arab hingga dalam makanan, pakaianaaa dan cara hidup mereka. Banyak orang Nashrani ketika itu, berkunjung ke Syam dan meninggalkan Eropa
-          Tanggal 11/12/503 H/12/7/1109 M Kaum Salib mendirikan kerajaan Salib di Tripoli, setelah mengepungnya selama tujuh tahun.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan,
1. Jumlah kaum Salib terbatas, mereka berada di sejumlah tempat terpencil di Syam
2. Berlanjutnya pertempuran diantara kaum muslimin, menyebabkan sebagian mereka minta bantuan kepada kaum Salib, untuk memerangi sebagian lagi, karena tamak akan kekuasaan. Selain itu, penerapan hukum berperan dalam kelemahan dan kekalahan mereka. .

Jihad Kaum Muslimin Melawan kaum Salib
Jihadnya Modo, Ilgazi dan Eksenqir
-          Jihad kaum muslimin terus berlanjut melawan kaum Salib, tanpa berhenti dan tanpa organisi. Maka silih berganti kadang kemenangan di tangan kaum muslimin dan kadang kekalahan menimpa mereka dalam sejumlah pertempuran.
-          Pada 497 H/1104 M, bangsa Arab, Suku Kurdi dan Turki bersatu membentuk 10.000 pasukan. Mereka bertempur melawan tentara Salib hingga sungai Balij. Prang kalah dan pimpinanya (Bardawil) ditawan bersama delegasinya
-          Sebagian penduduk Palestina telah mengungsi ke sebelah timur Yordania dan Damascus. Mereka membantut kaum muslimin yang sedang berjihad. Mereka jadi pengikutnya. Salah seorang ahli sejarah bangsa Nashrani Willem mengatakan, mereka mengetahui musuh-musuh kita, karena memiliki informasi yang cukup tentang kehidupan kita.
-          Tahun 505 H/1112 M. Hakim Mosul, Modo berhasil menguasai Raha, sebelah utara Irak
-          Tahun 507 H/1114 M. Kaum muslimin dari Mosul, Sinjar dan Damascus berkumpul untuk memerangi kaum Salib di Tiberia dan memperoleh kemenangan. Lalu kaum muslimin menyerrang sejumlah tempat  berbeda-beda seperti Besan Akka lalu masuk Al-Quds. Namun Modo terbunuh syahid di Masjid Bani Umayah oleh tangan kelompok Batiniyah yang juga membunuhi banyak di kalangan para ulama dan para pemimpin kaum muslimin.
-          Tahun 512 H/1118 M. Hakim Halib, Ilgazi menyerang kaum Salib dan membunuh Syarahbil pemilik Inthaqiyah bersama 3000 pasukan berkuda dan 900 pasukan infantry
-          Tahun 513 H/1119 M Hakim narudin menaklukan Raha setelah bertempur dalam perang Qistho
-          Tahun 515 H/1121 M. Pemimpin Raha, Goslen dan pasukanya ditawan
-          Pada tahun 518 H/1125 Halib, Mosul, Sinjar dan Jazirah dibawah pimpinan Eqsinqir Bresqi, setelah melalui peperangan dengan Kaum Salib dan terbunuhnya raja Mosul di tangan kelompok Batiniyah tahun 520 H

Jihadnya Keluarga Zanki
Imaduddin Zanki berjihad melawan tentara Salib antara 521 – 541 H
-          Tahun 521 H. Imaddudin menjabat hakim Mosul, setelah ia berhasil menguasai Bashrah dan wilayah tengah di Irak
-          Tahun 522 H. Imaduddin menguasasi Halib
-          Tahun 524 H. Imad menang perang dan menguasai Hishan Atsarib
Untuk memenangkan atas kaum Salib Imaduddin mengumumkan kepada orang-orang
1.     Persatuan Islam dan meminta wilayah-wilayah yang berdekatan untuk bersatu
2.     Mengumumkan jihad dan memerintahkan para mujahidin untuk berangkat ke Mosul serta merespon orang-orang. Namun para pemimpin wilayah menolak ajakanya.
-          Tanggal 6 Jumadil Awwal 539 H/1145 M. Imaduddin berhasil membebaskan Halib dan menyiapkan tentara  yang kuat. Ia juga dapat menaklukan Himaah, Hishan al-Atsaraib, Himsha, Ba’labak, Sarji, Dara, Ma’rah, Kfar Thab, benteng Shuwar di Der Baker, Benteng Al-Akrad, Benteng Ba’rain, Syahar Zur, Al-Haditsah dan benteng Asyab.  Kemudian ditaklukannya Raha, lalu ditaklukanya sebelah utara Irak dari awal kembali dan dari semua operasi pasukan Salib dan sejumlah benteng.
-          Tahun 534 H/1140 M, Imaduddin berupaya menaklukan Damascus. Kemudian Hakim Damascus yang seorang muslim meminta Paus Kristen dalam serangan terbarunya menghentikan langkah Imaduddin. Hakim Damascus menguasai Baniyas dan menyerahkanya kepada kaum Salib.
-          Tanggal 5 Rabiul Awwal 541 H/15/9/1146 M. Kaum Batiniyah membunuh Imaduddin. Kemudian anaknya, Nurudin Zanki meneruskan perjuangan ayahnya. Ia menempuh perjalanan yang ditempuh ayahnya dalam berjihad selama 20 tahun dalam  usia sekitar 60 tahun dan pernah mengepung benteng Ja’bar. Demikianlah Imaduddin menjadi penghalang bagi kaum Salibis  di sejumlah tempat, terutama wilayah utara Syam, Irak dan membuat pangkalan untuk tempat pemberangkatan jihad yang lebih besar dan kuat. Mereka bekerja secara serius untuk membebaskan bumi ini dibawah bendera Islam dan juga mempersiapkan anaknya Nuruddin sebagai pelanjut jihad dan pembebasanya.

Nuruddin Imaduddin Zanki berjihad melawan tentara Salib 541 H/1146 M – 569 H/1174 M
Ia menerima kepemimpinan dari ayahnya untuk meneruskan perjuangan jihad. Ia adalah pemimpin terbesar kaum muslimin pada jamanya. Ia berjuanga selama 28 tahun untuk menyatukan ummat dan membebaskan wilayah kaum muslimin.
- Tahun 566 H/1170 M. Nuruddin berhasil menggabungkan Mosul, kemudian Hijaz, Yaman yang telah ditaklukan Shalahuddin Tauran Syah. Kemudian Tripoli barat dan wilayah sekitarnya tahun 568 H.
- Tahun 569 H/1173 M, Penggabungan Syam, Irak, Mesir, Hijaz dan Yaman. Kelompok Fatimiyah gagal memmbunuh Shalahuddin dan mulailah mereka mendekati kaum Salib.

Menghancurkan kekuatan kaum Salib.
Program jihad Nuruddin belum berhenti dari tahun 1146-1174 M. Ia berhasil menguasai secara bertahap kerajaan Salib. Ia mampu melemahkan kehebatanya dan menciderai kekuataya. Membebaskan secara bertahap tanah-tanah kaum muslimin. Hal itu sambil menunggu penyempurnaan persatuan Islam dan menyiapkan pertempuran terpisah untuk menciptakan kemenangan atas orang-orang Salib. Nuruddin berhasil membebaskan 50 kota dan benteng kaum Salib. Kerajaan Raha dan sekitarnya tahun 1146-1151 M. Lalu kerajaan Inthoqiah tahun 1147-1149 M. Ia juga telah menampar secara politik gerakan Salibis kedua tahun 1147-1148 pimpinan Raja perancis Lois IX dan Kaisar Jerman. Ia telah menghancurkan pengepungan terhadap Damascus dan memenangkan pertempuran dalam perang Tel haram pada bulan Ramadhan 559 H/11/8/1164 M. sebanyak 10 ribu pasukan Salibis terbunuh, sebagian terluka dan semua pemimpin kaum Salib tertawan, kecuali Raja Armenia dan pengepungan terhadap kerajaan Baitil Maqdis yang mematahkan kehebatan kaum Salib serta meningkatkan semangat di kalangan kaum muslimin.
- Tahun 569 H/1173 M. Nuruddin mempersiapkan Minbar Al-Aqsha dan menyiapkan serangan final terhadap al-Quds. Ia kemudian mengirim surat kepada Shalahuddin untuk menyiapkan hal tersebut. Saat itu, Shalahuddin tiba di Gaza dan Eskelon.
- Pada 11 Syawal 570 H/15/5/1174 M, Nuruddin wafat setelah menempuh perjalanan jihad dan telah membuka jalan bagi Shalahuddin Al-Ayubi untuk meneruskan amaliah jihadnya. Ia seorang ahli fiqh, ahli ibadah, zuhud dan termasuk salah seorang ulama dari para imam kekhilafahan  sebagaimana ditempuh khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Setelah kematian Nuruddin:
Setelah kematian (Nur ad-Din) terjadi gangguan atas kekholifahannya, tetapi (Shalahuddin) dengan tentaranya dari Mesir bergerak menuju Syam, dan ketika itu juga orang-orang Kristen mengambil keuntungan dari kesempatan itu untuk menyerang Sholahuddin. Sehingga Sholahuddin harus menghadapi musuh ekternal dan internal dalam satu waktu. Dan peperangan ini berlangsung selama 12 tahun sampai seluruh negeri nSyam berada dibawah kekuasaannya.

Penghapusan Fatimiyah di Mesir:
Sholahuddin mengeluarkan perintah kepada saudaranya (Adil) penguasa Mesir untuk memerangi Fatimiyah, dan terjadi pertempuran besar antara (Sunni) dan (Syi’ah) dan pasukan Adil memenangkan pertempuran.

Sejarah singkat Sholahuddin:
Ia lahir di 532 H / 1137 M di Tikrit (Irak), dan meninggal di (589 H) [hidup selama 57 tahun].
Ayahnya adalah penguasa di Tikrit.
Menjadi Menteri di Mesir saat usiannya masih kecil.
Beliau memiliki aqidah yang lurus, banyak berdzikir, shalat malam, mendengar Al Qur'an, selalu menangis, penuh belas kasih, adil, pembantu bagi yang tertindas dan lemah, menolak melakukan gibah dan gosip, berani, punya cita-cita tinggi, dan Zuhud.
Sebagian besar hidupnya dilalui di tenda-tenda pertempuran.

Sholahuddin Al Ayyuby
Pertempuran Hithin
Permulaan Pertempuran Hittin
1. Penguasaan terhadap sebagian besar wilayah negeri syam.
2. Penguasaan atas Mesir, Hijaz, dan Yaman.
3. Persatuan dua pasukan : Syam dan Mesir walau ada perbedaan tujuan ( Nuruddin), yaitu penyerangan total dari utara dan selatan

Arnath dan Benteng Al Kurk
Penguasa benteng Al Kurk – yaitu benteng yang terletak antara Syam dan Mesir – yang bernama ( Arnath) dengan menyibukkan Sholahuddin agar Sholahuddin tidak menyerang Benteng Al kurk, karena ia meyakini bahwa Sholahuddin pasti akan menyerangnya, maka ia menyerang Makkah dan Madinah untuk memecah konsentrasi Sholahuddin. Dalam waktu yang sama Sholahuddin juga menghindari konfrontasi total dengan pasukan Kristen karena belum sampai masanya.

Kesalahan Fatal Arnath dengan Membantai jamaah Haji
-          Arnath telah melakukan kesalahan fatal yaitu dengan menyerang rombongan jamaah haji. Maka sholahuddin marah besar dan bersumpah untuk membunuh Arnath dengan tangannya sendiri sebagai tindakan balasan untuk para jamaah haji yang terbantai – sumpah itu terlaksana akhirnya-.
Perjanjian damai dengan Penduduk Kristen Antokia
-          Sholahuddin melakukan perjanjian damai dengan orang-orang Kristen di Antokia untuk mengamankan jalan dari Antokia dan menjamin tidak datangnya bantuan seandainya kelak terjadi konfrontasi total dengan pasukan Kristen.
Sholahuddin memanfaatkan kondisi perselisihan antara orang-orang Krister
-          Orang-orang Krister berbeda dalam menyikapi masalah Al Quds. Maka sholahuddin memanfaatkan kondisi itu untuk mengadu antara mereka, kemudian secara tiba-tiba melakukan penyerangan ke Shofuriyah yang merupakan tempat kekuatan Kristen berkumpul di sana pada malam hari. Maka Sholahuddin berhasil menawan sebagian besar tentara dan membunuhnya.

Sholahuddin memancing pasukan Kristen di Shofuria
Pasukan Kristen berkumpul lagi di Shofuria yang kedua kalinya dengan jumlah 63 ribu personel di bawah komando (Louis Jenan). Sholahuddin berpendapat, bahwa konfrontasi bukanlah di Shofuria karena posisi geografis daerah itu menguntungkan pasukannya yang sedang lelah. Oleh karena itu ia menentukan sendiri tempat untuk pertempuran. Selanjutnya ia memancing mereka agar keluar dari Shofuria dengan pasukan kecil.  Namun mereka tidak terpancing.



Penaklukan Thobariya 2/7/1187 M
Saat itu Sholahuddin merobah strateginya, maka ia menyerang Thobariya, yang merupakan daerah penting bagi orang Kristen. Ketika orang-orang Kristen melihat hal itu,maka mereka berselisih antara keluar untuk meneyerang Sholahuddin atau menetap di tempat, karena Sholahuddin ingin memancing mereka. Mereka akhirnya sepakat untuk keluar menuju Thobariya menyerang Sholahuddin melalui jalan yang sulit pada puncak musim panas.  Akhirnya Sholahuddin berhasil menghadapi mereka dengan pasukan yang personel sebanyak 12 ribu orang menghadapi pasukan Kristen yang berkekuatan 63 ribu orang.

Pertempuran Hithin
– dataran gunung Thobariya menuju ke Hithin- dan pertempuran sengit pada hari Jumat 24 Rabiul Akhir 583 H bertepatan dengan bulan Juli 1187M. Pertempuran itu berlangsung dari pagi hingga malam. Sholahuddin berhasil menghadang mereka dari sumber-sumber air hingga mereka tidak bisa minum.

Jalannya Pertempuran
1. Jumat sore: Pasukan Kristen menarik diri dari dataran Hithin karena daerah yang sulit.
2. Maka pada malam harinya Sholahuddin berhasil mengepung mereka dari segala penjuru hingga terkepung di tengah lingkaran.
3. Pada hari sabtu, pasukan Kristen berusaha untuk menembus kepungan itu agar bisa mendapatkan air minum.
4. Penguasa Tripoli memutuskan untuk mengambil sejumlah pasukan kuda untuk menembus kepungan, namun mereka terjebak dalam perangkap, kemudian melarikan diri menuju ke Tripoli.
5. Ketika berhembus angin kencang ke arah pasukan Kristen, Sholahuddin memerintahkan pasukannya untuk menyalakan api pada rerumputan kering, maka angin itu membawa api dan asap ke pasukan Kristen.
6. Maka pasukan Kristen menarik diri di bawah tekanan pasukan mujahidin dan api dan meninggalkan salabot yang menjadikan mental tempur mereka turun.
7. Maka banyak berjatuhan korban di pihak tentara Kristen, korban terbunuh 30 ribu orang, tertawan 30 ribu orang.
8. Pasukan Kristen tersisa 150 ribu dari tentara-tentara yang kuat di sekeliling raja mereka. Kemudian difokuskan penyerangan pada pasukan Raja Jailudnal hingga bisa ditaklukkan, maka semangat tempur pasukan Kristen jatuh dan menyerah kalah.

Pembebasan Kota-Kota Palestina dan Penyerangan ke Al Quds
Sholahuddin mulai bergerak dengan pasukannyan dan melakukan penaklukan di banyak daerah yang pasukan muslim sebelumnya tidak mampu menaklukkannya selama ratusan tahun. Namun pasukan Kristen masih menguasai Baitul Maqdis dan belum keluar dari sana dan masih mendapatkan bantuan. Ketika sampai kepada mereka kemenangan Sholahuddin mereka membentengi diri di dalam Baitul Maqdis dan meninggikan tembok pagar. Mereka bertekad, kematian lebih mudah bagi mereka daripada harus menyerahkan Al Quds yang di dalamnya terdapat tempat-tempat suci mereka.

Pengepungan Al Quds
Sholahuddin mengepung mereka dengan ketat dan mulai menghancurkan tembok kota dengan pelontar. Pasukan Kristen merasa lemah dan runtuhlah mentalitas berperang mereka, maka panglima Kristen mengirim utusannya untuk berunding dengan Sholahuddin meminta jaminan keamanan sebagai ganti penyerahan Baitul Maqdis kepada Sholahuddin. Pada awalnya Sholahuddin menolak keras tawaran ini mengingat peristiwa pembantaian terhadap umat Islam yang terjadi di Baitul Maqdis 90 tahun sebelumnya. Tidak berapa lama setelah itu panglima Kristen mengirimkan ancaman untuk membunuh semua umat Islam yang menjadi tawanan di dalam Baitul Maqdis, memporak-porandakan baitul maqdis kemudian bunuh diri di dalamnya. Ancaman ini menjadi pukulan berat bagi Sholahuddin sehingga menerima perjanjian damai.

Pembebasan Baitul Maqdis
Sholahuddin memasuki Al Quds, maka orang-orang menyambutnya dengan sukacita dan melantunkan adzan setelah 91 tahun penjajahan yang panjang. Maka Sholahuddin segera memerintahkan untuk memperbaiki Al Aqsho dan Qubbatus Shohroh, maka pengerjaannya segera dimulai saat itu.

Sebagian umat Islam meminta kepada Sholahuddin untuk menghancurkan gereja Kiamat sebagai balas dendam atas apa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen terhadap Masjidil Aqsho. Maka Sholahuddin tidak menyetujui permintaan mereka dan berkata,” Umar membiarkan dan aku menghancurkan?” Sungguh Sholahuddin sangat toleran dengan agama lain.
Kegembiraan itu disambut oleh umat Islam di seluruh penjuru negeri muslim dengan mengadakan berbagai perayaan selama satu bulan atas kembalinya Al Quds, setelah umat Islam kehilangan harapan untuk itu.

Faedah:
Kita mendapatkan pelajaran saat ini dari yang terjadi di masa lalu, umat Islam hampir kehilangan harapan lagi untuk membebaskan Al Quds seperti yang dirasakan oleh umat Islam sebelum Sholahuddin, namun Sholahuddin tidak menerima berbagai perjanjian damai yang murahan atau melepaskan sebagian dari Al Quds. Namun ia tetap sabar, berjuang keras hingga Allah mengaruniakan kehormatan dengan kemenangan besar. Penjajahan terhadap Al Quds lebih dari 91 tahun, namun demikian Sholahuddin tidak kehilangan harapan untuk merebutnya kembali. Begitu juga hendaknya umat Islam saat ini bersikap walaupun panjangnya masa, hendaknya  tetap melanjutkan perjuangan dan cita-cita untuk mengembalikan setiap jengkal tanah umat Islam.

Pasca Sholahuddin Al Ayyuby

Pertempuran Ain Jalut (658 H / 1260 M)
Masa Kerajaan Mamalik Saifuddin Quthus dan Az Zahir Bebars menghadang penyerangan pasukan Mongol yang menimpa sebagian besar wilayah umat Islam dalam pertempuran Ain Jalut dekat kota Nazareth pada tahun 1259 M, yang merupakan salah satu dari pertempuran terpenting dalam sejarah umat Islam.

اPembersihan akhir di tangan Mamalik
Sepeningal Az Zahir Bebars Qolawun membebaskan sisa kota-kota Palestina yang masih dalam cengkeraman pasukan Kristen hingga bisa dibebaskan secara keseluruhan pada tahun 1291 M.

Sebagian dari peninggalan Mamalik
Sebagian dari peninggalan Mamalik yang masih ada hingga saat ini sebagian bangunan dan sekolah-sekolah, jembatan di samping lod. Sebagian dari jasa mereka adalah renovasi Qubbatus Shohroh dan Masjid Al Ibrohimy.

Palestina Pada Masa Usmani
Pada Masa Usmani
Orang-orang Usmany di bawah kepemimpinan raja mereka Usman atas kaum mamalik dalam pertempuran Marj Dabiq dekat kota Halab pada tahun 1516 M, mereka masuk Palestina yang turut menjadi wilayah kekuasaan kekuasaan Usmani setelah itu selama empat abad. Setelah kemenangan ini Sultan Salim I menyadari gerakan-gerakan orang-orang yahudi yang berbahaya di Palestina, maka ia mengeluarkan peraturan dalam tahun yang sama yang melarang migrasi bangsa Yahudi ke Sinai dan ke Palestina, karena ia menangkap ambisi mereka untuk menguasai tanah suci, dan membolehkan mereka untuk tinggal di mana saja dari wilayah kekuasaan Turki Usmani selain Sinai dan Palestina.


Ringkasan Sejarah Palestina Klasik
Palestina Sebelum Penaklukan Islam
Bangsa Kan’an Yang pertama mendiami Palestina
-          Sejumlah ahli arkeologi berpendapat, suku Nathofiyah adalah manusia pertama yang mendiami wilayah utara Al-Quds, wilayah pantai dan di goa-goa dekat gunung Karmel, kira-kira pada 14000 – 8000 tahun SM.
-          Pada tahun 8000 – 4500 SM, mulailah manusia mendiami satu wilayah (tidak berpindah-pindah), di Kota Jericho tahun 8000 SM tampak tanda-tanda sebagaimana para ahli perkirakan, seperti bangunan yang merupakan bangunan pertama di dunia. tetapi tidak dikethaui siapa yang mendiaminya. Sementara itu, di Abu Syasyah, dekat Ramallah, tampak tanda-tanda keberadaan sejumlah suku yang mendiami wilayah tersebut, kira-kira 3500 SM
-          Pada awal sejarah pencatatan menunjukan bahwa kabilah-kabilah Arubiyah (bangsa Kan’an, Amoriyah, Yabusiah, dan Finokiyah) adalah bangsa yang paling pertama mendiami wilayah Palestina, berdasarkan kesepakatan para ahli sejarah barat maupun timur, yaitu kira-kira pada tahun 2500 SM. Mereka menetap di wilayah pantai dan gunung-gunung. Maka Palestina suka disebutkan sebagai tanah Kan’an, karena yang mendiaminya bangsa Kan’an. Adapun Yabusiah, mereka mendiami kawasan Al-Quds dan membangun kota di sana yang dinamakan kota Yabus. Dengan demikian bangsa Palestina saat ini adalah keturunan suku-suksu tersebut. Suku Kan’an membangun 119 kota. Sementara bangsa Yahudi tidak ada ada satupun tanda-tanda pernah mendiami kawasan in. sebagaimana disebutkan kitab Taurat maupun Injil
-          Pada tahun 2000 s/d 1200 SM, wilayah ini dipimpin Haksus. Wilayah ini bisa menyempit dan meluas, tergantung siapa yang memerintahnya. Namun wilayanya tak sampai keluar kawasan Syam. 

Bangsa Mesir di Palestina
Pada masa 1550 – 1200 SM, bangsa Mesir menguasai Palestina. Beberapa suku tiba di Palestina. Mereka berimigrasi dari Jazirah Ejah, terutama jazirah Keryat. Mereka mendiami selatan Palestina dan wilayah pantai antara Gaza dan Yafa dengan perintah Fir’aun di Mesir. Suku-suku ini membangun kota PLST. Sejumlah peninggalan dan kitab suci menunjukan hal ini. Selang beberapa saat maka berubah menjadi Palestina. Bangsa Yunani dan Romawi menamakan hal ini sebagai satu bagian dari keseluruhan. Lalu bercampurlah suku-suku yang lain. Suku asli bercampur dengan suku pendatang. Maka akhirnya orang menamakan suku ini dengan suku Palestina.

Palestina adalah Negeri para Nabi
Hijrahnya Nabi Ibrahim dan Luth ke Palestina tahun 1900 SM
Nabi Ibrahim dan Nabi Luth AS berimigrasi dari Irak ke Palestina. Sejarah dan kitab suci mencatat, bahwa Nabi Ibrahim diberi rizqi oleh berupa anak, Ismael dan Ishaq, keduanya dilahirkan di Palestina. Demikian juga dengan Nabi Ya’kub AS dan anak-anaknya (1750 SM), semuanya tinggal di Sair Kholil (Hebron). Kemudian mereka pindah ke Mesir, setelah Nabi Yusuf menjabat sebagai bendahara negara. Sebenarnya mereka juga imigran yang datang ke Palestina, sebelumnya mereka tinggal dan menetap di Mesir. Kemudian Nabi Ya’qub pulang ke Palestina dan meninggal di sana. Ia dimakamkan dekat bapaknya, Nabi Ishaq. Sementara itu, anak-anaknya tinggal dan menetap di Mesir, dibawah intimidasi Firaun, hingga Allah mengutusn Nabi Musa AS. Dengan demikian yahudi tidak punya hak tinggal di Palestina, dengan alasan nabi Ya’kub tinggal beberapa saat di Palestina. 

Hijrahnya Musa AS dan Bangsa Yahudi ke Palestina
Nabi Musa AS berhijrah dari Mesir dan membangun kerajaan yahudi, mereka melarikan diri dari kejaran Fr’aun. Kemudian Allah membinasakan bangsa Yahudi yang menyembah anak sapi, karena telah menyalahi perintah dari langit di Bukit Sinai (QS. Al-Baqoroh ayat 93) Musa kemudian meninggal lalu Nabi Harun memimpin mereka tinggal di gerbang Palestina pada pertengahan abad 13 SM. Saat itu, kaum Nabi Musa menolak masuk Palestina. Setelah musuh bangsa yahudi binasa, bangsa Yahudi dipimpin Yusa bin Nun alaihi salam berangkat ke Yordania.

Hijrahnya Yusha bin Nun AS dan bangsa Yahudi ke Palestina
Tahun 1156 SM, orang-orang beriman diantara bangsa Yahudi berperang dengan kaum yang kejam. Mereka menang dan dapat masuk ke Jericho lalu ke Al-Quds. Setelah Yusha bin Nun meninggal bangsa Yahudi jadi tetpecah-pecah. Ketika diutus kepada mereka sejumlah Nabi, mereka membunuhnya, sebagaimana disebutkan al-Qur’an dalam surat Al-Nisa 155 dan Al-Baqoroh 61. Kemudian bangsa Kan’an menguasai mereka dan menyiksanya. Lalu mereka minta kepada nabi mereka Samuael AS agar Allah mengutus pada mereka seorang Malaikat. Kemudian Allah mengutus Nabi Thalut pada tahun 1525 SM. Allah mengambalikan kejayaan mereka dan dukunganya. Tahlut memimpin bangsa Yahudi yang beriman untuk berperang melawan Jalut, rajanya bangsa Kan’an, sebagaimana disebutkan surat Al-Baqoroh ayat 247-250. Akhirnya nabi Dawud dapat mengalahkan Jalut, kemudian Thalut membangun negara untuk bangsa Yahudi, berdasarkan kenabian Allah di sebagian wilayah Palestina.

Kerajaan Dawud dan Sulaiman AS.
Setelah meninggalnya Thalut tahun 1004 SM, Yahudi terpecah. Sebagian mereka mengikuti Nabi Dawud, mendirikan negara dengan ibukota Kholil (Hebron). Kemudian tahun 1000 SM, Nabi Dawud menyerang anak Thalut dan dapat menguasai Al-Quds serta sebgian wilayah Palestina. Lalu mereka membangun kerajaan islam pertama bagi bangsa Yahudi tahun 995 SM. Tahun 963 SM, Nabi Dawud AS meninggal dan digantikan oleh anaknya Sulaiman AS. Ia memerintah bangsa Yahudi antara masa 963 hingga 923 SM. Nabi Sulaiman kemudian memperbaharui bangunan Masjid Al-Aqsha, dan belum membangun Haikal, sebagaimana disebutkan Taurat. Tidak ada kejelasan, tahun berapa Nabi Sulaiman membangun Haikalnya di Al-Quds. Sejumlah ahli sejarah mendustakan klaim Yahudi tentang bangunan Haikal. Setelah wafatnya Nabi Sulaiman, bangsa Yahudi terpecah-pecah menjadi perebutan anak-anak Sulaiman AS, tahun 923 SM. Ada yang membangun kerajaan Israel tahun 923 – 721 SM, Kerajaan Yahudi tahun 923 – 586 SM. Namun sebelumnya sudah berdiri kerajaan bangsa Arab 1600 tahun yang lalu, sebagaimana disebutkan sebelumnya. Dengan demikian bangsa Yahudi tidak punya hak atas Palestina, karena banga Arablah (Kan’an) yang pertama mendiami Palestina dan membangun kerajaanya di sana. Bangsa Arablah pewarits tanah Palestina dan yang menerima da’wah agama Islam. Nanti akan dijelaskan bagaimana bangsa Yahudi tunduk kepada kaum penjajah umat-umat sebelumnya.

Penjajahan Farsi, Yunani dan Romawi di Palestina
Bangsa Irak di Palestina
Pada tahun 730 – 645 SM, masuklah bangsa Ashwari dan memerintah di sana. Mereka meminta jizuah atau pajak dari bangsa Yahudi. Kemudian bangsa Babilonia masuk Palestina pada tahun 645 – 539 SM. Sebelumnya bangsa Palestina tunduk pada pemerintahan di Mesir. Seorang raja Yahudi pernah melakukan pemberontakan kepada pemerintahan Babilonia tahun 586 SM. Lalu raja Nebukadnezar dan Saba menghancurkan 40.000 bangsa Yahudi pada tahun 584 SM. Mereka menghancurkan haikal Yahudi dan membakar rumah-rumah di Al-Quds. Bangsa yahudi hidup di Irak di bawah penjajahan kerajaan tersebut. Bangsa Yahudi kemudian memulai mengarang kitab Taurat setelah 400 tahun Nabi Musa wafat dan berlangsung selama 400 tahun. Pada tahun 562 raja Nebukadnezar meninggal.

Penjajahan bangsa Farsi di Palestina
Pada tahun 539 SM Raja Farsi Heroes II menguasasi Irak, Syam dan sebagain Palestina. Farsi memerintah wilayah Palestina hingga tahun 332 SM. Dan pada tahun 515 SM, sebagian bangsa Yahudi kembali ke Al-Quds dan diizin raja Farsi untuk membangun Haikal yang kedua. Saat itu, Farsi memberikan pemerintahan otoritas kepada Yahudi di Al-Quds hingga tahun 200 SM dan tetap menjadi wilayah kekuasaan Farsi.

Penjajahan Bangsa Yunani di Palestina
Tahun 332 SM, Iskandar Macedonia menjajah Palestina dan memaksanya untuk tunduk dalam hokum Yunnani hingga thun 198 SM. Pada tahun 322 SM, Iskandar meninggal dan negara Yunani terpecah-pecah. Sebagian keturunan Arab menguasai Palestina bagian selatan hingga tahun 200 SM. Atau sekitar seratus tahun masa pemerintahanya. Pada tahun 167 SM, bangsa serigala Yunani mengintimidasi bangsa Yahudi. Sebagaian bangsa Yahudi bahkan menyembah tuhanya bangsa Yunani, dewa Zeus. Sebagian bangsa yahudi ini tetap dalam agamanya. Pada tahun 164 SM Kaisar Yunani mengizinkan bangsa Yahudi memasuki Al-Quds sambil membawa lilin. Maka jadilah lilin dan bintang david menjadi symbol bagi mereka. Kemudian Yunani memberikan izin bagi Yahudi untuk memerintah sendiri wilayahnya antara tahun 143 – 62 SM. Namun pemerintahanya sangat lemah dan hanya terbatas wilayah Baitul Maqdis saja. Dari sisi peradaban mereka tidak ada kemajuan dan tidak punya sisa-sisa peninggalan dan akhirnya terhapus dari sejarah. 

Penjajahan Romawi terhadap Palestina
Tahun 62 sebelum Masehi bangsa Romawi (Itali) menjajah Al-Quds. Mereka memilih seorang dukun Yahudi untuk memerintah al-Quds hingga tahun 43 SM. Tahun 43 SM Romawi juga memilih Herodos yahudi sebagai raja bagi bangsa Yahudi. Oleh karena itu, bangsa Palestina kadang tunduk pada pemerintahan Farsi dan kadang pada Romawi, saat Herodos menguasi al-Quds dan dapat mengusir bangsa Farsi dari sana. Pada tahun 34 SM, ratu Cleopatra yang saat itu jadi ratu di Mesir mengunjungi Al-Quds. Pada tahun 15 SM lahirlah siti Maryam ibundan Nabi Isa AS di bawah asuhan Nabi Zakaria. Tahun 4 SM, negara Yahudi terpecah antara anak-anaknya Herodos. Kemudian lahirlah Nabi Yahya AS, tiga bulan sebelum kelahiranya nabi Isa AS.
Pada tahun 6 M. bangsa Romawi menguasai dan memerintah al-Quds secara langsung. Mereka mengambil alih pemerintahan raja-raja Yahudi. Pada tahun 26 M. Raja Romawi, Batlayus menguasai Al-Quds dan membunuh nabi Zakaria dan Yahya AS. Maka tampillah Nabi Isa AS berda’wah di antara bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi kemudian berkonspirasi untuk membunuh Nabi Isa pada tahun 33 M. Lalu Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, sebagaaimana disebutkan dalam surat An-Nisa ayat 157-159. pada ayat itu dijelaskan bagaimana bangsa yahudi mengintimidasi para pengikut nabi Isa AS. 
Tahun 36 M Raja Batlayus meninggal, kemudian Kaisar baru Yunani mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintah wilayahnya sendiri. Sebagian kaum Hawari meninggalkan Al-Quds menuju Roma, termasuk di dalamnya Petrick.

Akhir keberadaan Yahudi di Palestina
Tahun 66 M. bangsa yahudi memberontak kepada Romawi. Peperangan terjadi antara yahudi dan Romawi terus berlangsung hingga tahun 70M. Pada tahun itu Titus menguasai kembali Al-Quds. Ia menghancurkan semua yang ada di sana, termasuk Haikal yang dibangun yahud. Ia bahkan membawa Yahudi ke Romawi dan dijadikan budak. Sebagian mereka bersembunyi di Palestina. Inilah akhir dari eksistensi Yahudi di Palestina.
Pada tahun 132 -135M. bangsa Yahudi mengadakan revolusi, namun bangsa Romawi mampu menumpasnya dan menghancurkan semua bangunan Yahudi. Kemudian mereka membuat kota baru menggantikan kota-kota yang dibangun Yahudi. Hedriyan (Eliya) memerintahkan untuk membangun kota evilia dengn namanya. Kemudian Kaisar Romawi melarang yahudi masuk al-Quds selama 200 tahun. Dan habislah yahudi di sana. Tahun 234 M Kaisar Constantinople Kristen membebaskan Al-Quds. Ibunya memerintaahkan untuk membangun Gereja AlQiyamah dan melarang bangsa Yahudi masuk al-Quds maka terjadilah penindasan kembali terhadap Yahudi.
Tahun 395 M. Kaisar Romawi terpecah menjadi dua, Bizantium di Timur dan Romawi di Roma. Maka Palestina berada dibawah kekuasaan Bizantium dengan pimpinan Hercules, hingga penaklukan Islam. Yahudi tidak punya pemerintahan di masa rentang ini.
Tahun 614, kerajaan Farsi menguasai Palestina kembli. Mereka menghancurkan gereja nashrani dan merampasnya dari Nashrani setelah kurang lebih mereka menguasai Palestina selama 60.000 dengan dukungan dari Yahudi. Al-Qur’an menjelaskan tentang kekalahan Romawi pada surat Al-Rum ayat 1-5.

Palestina di bawah Islam
Nabi Muhammad SAW mengawali penaklukan Palestina
Isra dan sejumlah peperangan permulaan
·         Tahun 10 dari kenabian/620 M. terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj Rasulallah SAW yang menunjukan kesucian Al-quds dan keagungan Baitul Maqdis bagi kaum muslimin. Masjid  Al-Aqsha saat ini menjadi kiblat pertama ummat Islam (QS Al-isra ayat 1)
·         Tahun 622 terjadilah peristiwa hijrahnya Rasuallah ke Madinah Munawarah untuk memulai pase baru bagi peradaban manusiaa termasuk di dalamnya Palestina. Saat itu, Masjid Al-Aqsha masih menjadi kiblat pertama bagi ummat Islam hingga tahun ke 2 Hijrah.
·         Tahun ke 5H/627M  Farsi dan Yahudi mengadakan perjanjian. Kemudian bangsa Romawi mengambilnya dari Farsi. Yahudi kemudian bergabung dengan Nashrani untuk melawan Farsi. Akan tetapi nashrani menipu Hercules dan memisahkan diri dari Yahudi, hingga terjadilah pembantaian besar-besaran terhadap bangsa Yahudi.
·         Tanggal 15 Syawal tahun 2 H. terjadi perang Bani Qainuqo (antara Yahudi dan kaum muslimin). Pada bulan Rabiul Awalnya tahun 4 H. terjadi juga perang Bani Nadhir dan pada 23 Dzul qo’dah tahun 5 H terjadi perang Bani Quraizah, karena mereka menghianati perjanjian dan berakhirlah eksistensi Yahudi di Madinah Munawarah.
·         1 Muharram tahun 7 H/628 Nabi Muhammad SAW mengirim surat kepada Hercules untuk menawarkan Islam. Namun kaum qisis (para pendeta) menolak Islam. Maka Hercules tetap pada agamanya
·         Akhir bulan Muharram tahun ke 7 Hijriyah terjadi perang Bani Khaibar, Fadak, Wadi Qura serta perang Taima. Dan pada zaman Umar Ibnu Khottob semua bangsa Yahudi diusir dari Khaibar, karena mereka menyalahi perjanjian dari perang Fadak, Wadil Qura, habisnya keberadaaan yahudi di Jazirah Arab.
·         Jumadil Awwal tahun 8 H/629 M. terjadi perang Mu’tah di sebelah selatan Yordania. Sementara Romawi tetap bercokol di Syam dan Palestina.
·         Bulan Rajab tahun 9 H/629 terjadi perang Tabuk dan Nabi mengadakan rekonsiliasi dengan penduduk Ailah (Aqobah), sebelah selatan Palestina. Ikut dalam perjanjian ini adalah suku Taima, jarba, Muqna, Daumah dan Jandal.
·         30 Shafar tahun 11 hijriyah/nulan kelima tahun 632 M. Rasulallah menyiapkan pasukan yang akan dipimpin Usamah bin zaid untuk memerangi bangsa Romawi. Namun keberangkatan pasukan ini diundurkan, karena Rasulallah SAW sakit. Sebelumnya Nabis telah mempersiapkan pembebasan Masjid al-A1qsha dan Al-Quds, sekitar 23 tahun yang lalu. Hal ini memberikan pelajaran bagi kita tentang tahapan dan pase, mengingat kelemahan kaum muslimin, dan perlunya mereka akan tarbiyah serta pelatihan disamping persiapan untuk menghadapi musuh, dalam rangka menempuh jalan kemerdekaan.

Palestina masuk islam
Berangkat dari penaklukan demi penaklukan yang dilakukan kaum muslimin di seluruh negeri, berangkat dari pemahaman mereka terhadap ayat al-Qur’an,. …Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-A’raf 128). Palestina adalah tanah suci yang diberkahi. Dia adalah tanah yang luas dan tempat isranya Rasulullah. Dia adalah tanahnya para Nabi dan rasul. Disanalah tempat terjadinya perang-perang besar untuk mengusir kaum penjajah. Disanalah akan terjadi perang besar dengan bangsa Yahudi. Juga tempat dimana akan dikalahkanya Ya’juj dan Ma’juj dan dibununya Dajjal. Dialah tanah tempat dikumpulkanya seluruh ummat manusia dan tempat disebarkanya manusia. Oleh karena itu, Palestina adalah milik Islam dan kaum muslimin sedunia. Bukan hanya milik bangsa Arab ataupun bangsa Palestina saja. Saat ini Palestina berada di ujung bahaya, setelah dipisah-pisahkan organisasi arab pada tahun 1948 M.
Ketiganya, setelah Palestina kehilangan satu pertiga terakhir dari wilayahnya tahun 1967 dan merubahnya menjadi masalah Palestina dan muncul resolusi pada tahun 1974 yang mengatakan bahwa organisasi pembebasan Palestina (PLO) adalah perwakilan resmi dan satu-satunya bagi rakyat Palestina dan bagi masalah Palestina. Dialah yang bertanggung jawab atas kemerdekaan Palestina. Semua media informasi rujukanya selalu berpusat pada organisasi ini. Bahkan sebagian bangsa Palestina, Arab dan kaum muslimin mengira bahwa masalah Palestina adalah masalah bangsa Palestina sendiri. Yang benar pemahaman yang selamat dan benat dalam masalah Palestina bahwa dia masalah ummat Islam. Sejumlah dalil menjelaskan semua ini, baik di dalam Al-Qur’an ataupun dalam hadits nabawi tentang tanah yang disucikan dan diberkahi ini. Dia adalah kiblat pertama dan kiblatnya para mujahidin di buminya yang mulia.
Bagian Pertama : Dalam Al-Qur’an al-karim
Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menyebutkan tentang keadaan Baitul Maqdis yang diberkahi dan disucikan :
1.     Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.( QS al-Baqoroh 114) para ahli Tafsir berpendapat dia adalah Baitul Maqdis
2.     Tanah yang disucikan, Allah Ta’ala berfirman melalui Nabi Musa, “21. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (Al-Maidah ayat 21) Alkalabi mengatakan, dia adalah Damascus, Palestina dan sebagian wilayah Yordania. Qotadah mengatakan, dia adalah tanah Syam semuanya. Imam Baidhowi mengatakan, dia adalah Baitul Maqdis. Namun para ulama condong bahwa yang dimaksud adalah tanah yang terdapat antara sungai Neil dan sungai Furat. Saat ini mencakup Palestina, Yordania, suriah, Libanon, Mesir timur, sebelah barat Irak, sebelah selatan Turki da dia adalah tanah milik ummat Islam. Di dalamnya ada dua sungai yang dilihat Rasulallah di dalam surga dalam hadits tentang isranya Rasulallah, “Dan adapun yang tampak adalah Neil dan Furat
3.     Tanah yang diberkahi,   “dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnyayang telah Kami beri berkahi padanya. (al-A’raf 137) yang disebut kami berkahi maksudnya dengan kami berkahi dengan kebaikan dan banyaknya buah-buahan
4.     Tanah Masjid Al-Aqsha, tempat isra dan mi’rajnya Rasulallah, Allah ta’ala berfirman, “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui (al-Isra ayat 1).Ibnu Katsir berkata, dia adalah baitul Maqdis. Ikatan ini terjadi antara Jijaz dan Palestina, Makkah, Al-Quds, Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Aqsha. 
5.     Tanah yang diberkahi : Allah taa’ala berkata tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Luth, 71. dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. (Al-Anbiya ayat 71). Ibnu Ka’ab mengatakan, di itu adalah  negeri Syam. Dan itu barokah untuk semua ummat Islam bukan hanya untuk Palestina ataupun Arab. Dan bahkan ia mengatakan, masalah ini adalah masalah Palestina
6.     Tanah yang diberkahi. Allah berfirman, 81. dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu. (al-Anbiya 81), Ibnu Katsir mengatakan, dia adalah tanah Syam
7.     Allah ta’ala berfirman tentang Isa AS. dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah Tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir (al-Muminun ayat 50) mengisyaratkan kepada Baitul Maqdis sebagaimana diungkapkan Qotadah, Ka’ab dan Suddi
8.     Tanah Al-Aqsha, Allah berfirman, Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (An-Nur 36). Ikrimah berkata, dia adalah empat masjid yaitu, Masjid ka’bah, Qubba, Madinah dan Masjid Baitul Maqdis
9.     Tanah Islam Allah berfirman, “dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala Dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".(An-Naml 44). Yaman dihubungkan dengan Palestina dan sejahteralah kehidupan antara keduanya, dan diketahui bahwa perkembangan dan kesenangan serta barokah itu terkait hokum yang diturunkan Allah
10.   Tanah yang diberkati, Allah berfirman,. “Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah Dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, Yaitu: "Ya Musa, Sesungguhnya aku adalah Allah, Tuhan semesta alam (al-Qosos 30)
11.   Tanah yang diberkahi, Allah mengaitkan antara penduduk Yaman dan Palestina setelah Ratu Bilqis di Saba masuk Islam, “dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman (Saba ayat 18). Ibnu Abbas berkata, dia adalah baitul Maqdis Al-Shobuni berkata, al-barokah bisa secara fisik ataupun maknawiyah. Ayat ini merekam tentang pemerintahan Sulaiman terhadap Palestina dan Yaman pada zaman kerajaan Saba. Maka tampaklah kesejahteraan yang meliputi seluruh wilayah kekuasaannya akibat pemerintahanya, karena dihukumi dengan syariat Allah
12.   Tanah Makhsyar (tempat berkumpulnya manusia) Allah Berfirman,. dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Qaf : 41) Israfil akan menyeru dari padang Baitul Maqdis pada hari Kiamat
13.    Allah Ta’ala berfirman1. demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun (Al Tin : 1) isyarat ayat ini adalah kepada Al-Quds, Tin adalah tanah Syam sedang Zaitun adalah tanah Palestina, Thursina ada;ah gunung Thursina dan Baladil Amin adalah Makkah Mukarramah, ada yang mengatakan Makkah dan Madinah

Bagian Kedua : Dalam Hadits Nabawi
·         Al-Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun di atas muka bumi ini. Dari Abu Dzar Al-Gifari ia berkata, Ya Rasulallah masjid mana yang pertama di bangun ? Nabi menjawab, Masjid Al-Haram. Kemudian apa lagi, Nabi menjawab, lalu Masjid Al-Aqsha. Berapa tahun di antara keduanya ?. Nabi menjawab empat puluh. Kemudian Nabi menambahkan, Kapan saja kamu mendapati waktu shalat, maka shalatlah. Semua bumi ini adalah tempat sujud.
·         Tanah tempat Isra dan Mi’raj. Dari Anas bin Malik disebutkan bahwa Rasulallah SAW berkata, saya datang dengan Burok adalah hewan yang putih tinggi di atas himar tetapi dibawa unta ia menaruhku di dekat ujung lehernya. Nabi berkata, lalu aku naik hingga baitul Maqdis. Aku berkata, kemudian aku mengikatnya dimana para Nabi mengikaykan kendaraanya. Aku masuk masjid dan shalat di dalamnya dua rokaat. Kemudian aku keluar dan Jibril menghampiriku dengan membawa nampan berisi khamar dan satu lagi berisi susu. Maka aku meminum susu. Maka Jibril berkata, engkau telah memilih fitrah kesucian kemudian kami naik (mi’raj) ke langit
·         Al-Aqsha dari sekian mujizat Isra  Dari Jabir bin Abdullah bahwa ia mendengar  Rasulallah  berkata:, ketika orang-orang Qureish mendustakan aku, aku berdiri di atas batu, maka Allah memuliakan aku dengan baitul Maqdis maka tersebarlah berita dari mereka tentang ayat-ayatNya dan aku bisa melihatnya. 
·         Kiblat Pertama : dari Barra bin Azib semoga Allah meridhoi kepadanya, ia berkata : Kami shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, kemudian dirubah menghadap kiblat
·         Dianjurkan bepergian menuju Masjid Al-Aqsha : dari Abi Said al-Kudriyi semoga Allah meridhoinya ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW. “Tidak boleh diniatkan bepergian kecuali kepada tiga masjid. Masjid Al-Haram, Masjid Al-Aqsha dan Masjid aku ini
·         Haji dan Umrah berangkat dari Al-Aqsha : Dari Ummu Salamah semoga Allah meridhoinya ia berkatam telah bersabda Rasulallah “barang siapa berihlal untuk beribadah haji atau umrah dari Masjid Al-Aqsha ke Masjid Al-Haram, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu dan akan datang, dan wajib baginya surga
·         Pahala Shalat di Al-Aqsha dilipat gandakan : dari Maimunah bekas hamba sahaya Nabi ia berkata, Ya Rasulallah fatwakan kepadaku tentang Baitul Maqdis. Nabi berkata, tanah makhsyar, tanah al-Mansyar (tempat disebarkanya manusia) maka shalatlah di dalamnya, karena shalat di dalamnya seperti 1000 kali shalat di tempat lain. Aku berkata, jika aku tidak sanggup melaksanakanya?. Nabi menjawab, maka berikanlah hadiah minyak yang bisa menerangi masjid Al-Aqsha. Barang siapa yang bisa melakukan, maka seperti mendatanginya.
·         Diampuni dosa orang yang shalat di al-Aqsha : dari Abdullah bin Amer bin Ash dari Nabi SAW ia berkata, tatkala Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis. Ia berdo’a kepada Allah tiga perkara. Satu hakim yang sama dengan hukumnya. Seorang raja yang tidak ada setelahnya (bandinganya) dan tidak ada yang datang ke tempat ini keucuali untuk shalat di dalamnya, kecuali ia akan keluar semua dosanya seperti saat dilahirkan ibunya. Nabi berkata, adapun yang dua telah diberikan kepadanya. Dan aku berharap semoga aku diberikan yang ketiganya
·         Tanah Jihad dan perjuangan : dari Abu Umamah Al-Bahili ia berkata, telah bersabda Rasuallah SAW. Akan selalu ada di antara ummatku yang selalu menda’wahkan kebenaran atas musuh-musuhnya dan mengalahkanya. Tidak ada yang memadaratkan mereka siapapun yang menyalahinya. Kecuali apa yang menimpa mereka dari pada orang-orang yang loyal kepadanya, hingga datang urusan Allah dan mereka tetap dalam keadaan demikian. Para shahabat bertanya, ya Rasulallah mereka ada dimana ? Rasul menjawab, mereka berada di sekeliling Baitul Maqdis
·         Dari Abi Hurairah dari Nabi SAW ia berkata, akan selalu ada sebagian ummatku yang bertempur di depan gerbang Damaskus dan sekitarnya dan di depan Baitul Maqdis dan sekitarnya. Tidak memadharatkan orang yang membiarkanya. Senantiasa membela kebenaran hingga datangnya hari kiamat
·         Para Malaikat membentangkan sayapnya di Syam. Nabi berkata, alangkah baiknya Syam. Kami para shahabat berkata, karena apa wahai Rasulallah? Nabi menjawab, karena para malaikat membentangkan sayapnya di atas Syam
·         Pertempuran dengan Yahudi dan membunuh mereka di Palestina : dari Abu Hurairah semoga Allah meridhoinya ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW. Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi. Sehingga walau mereka bersembunyi di balik batu dan kayu, maka batu dan kayu ini akan berkata, ya muslim, ya Abdullah ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah bunuhlah ia, kecuali pohon Gorqod karena ia pohon Yahudi
·         Munculnya kekhilafahan dan terhapusnya Yahudi dari Baitul Maqdis : dari Abi Hiwalah al-Azdi semoga Allah meridhoinya ia berkata, Rasulallah SAW menaruh tanganya di atas kepalaku atau pundaknya kemudian ia berkata, Ya ibnu Hiwalah, jika kamu melihat kekhilafahan dan telah hilangnya Baitul Maqdis, maka sungguh telah dekat masa kegoncangan dan bencana serta peristiwa-peristiwa besar. Hari kiamat pada hari itu, lebih dekat dari pada tangan ke kepalanya.
·         Kemenangan Islam dan munculnya di Syam : Dari Abi Darda semoga Allah meridhoinya, ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW, ketika aku tertidur aku melihat tiang kitab yang akan bopong daribawah kepalaku. Aku mengira hal tersebut akan hilang. Kemudian mataku mengikutinya dan ternyata mengarah ke Syam. Ketahuilah sesunguhnya keimanan ini jika terjadi fitnah maka tempatnya di Syam
·         Peperangan dengan Dajjal dan membunuhnya di Palestina : dari junadah bin Abi Umiyah al-Azdi ia berkata, saya pergi bersama seorang laki-laki dari kaum Anshar ke salah seorang shahabat Rasulallah SAW. Lalu ia mengatakan, saya mendengar Rasulallah SAW menyebutkan tentang Dajjal. Lalu menyebutkan haditsnya. Salah satu tandanya adalah seseorang tinggal di bumi selama 40 pagi. Kerajaan mencakup seluruh pelosok. Namun ia tak mendatangi empat masjid. Yaitu Masjid ka’bah, Masjid Nabawi, Masjid Al-Aqsha dan Masjid Thursina
·         Nabi Muhammad mendo’akan keberkahan pada Al-Aqsha : dari Abdullah bin Umar ra ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW. “ya Allah berkatilah kami dan warga Syam serta Yaman. Ya Allah berikan barokhamu paada Syam dan Yaman

Bagian Ketiga : Sejarah yang harum
·         Palestina adalah tanahnya para nabi. Di Palestina lah turunnya wahyu kepada para rasul dan nabi alaihim salam. Di sanalah Nabi Ibrahim tinggal, juga Nabi Luth, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Shalih, Syuaib, Ilyas, Idris, Dzul Kifli, Ayub, Yunus, Musa, Dawud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, Isa alaihim salam
·         Tempat Isra : dari Abi Hurairah semoga Allah meridhoinya ia berkata, telah bersabda Rasulallah SAW, “Diperlihatkan kepada sekelompok orang dari para nabi. Ada Nabi Musa yang sedang shalat dia mirip dengan Ja’ad, sepertinya dari bangsa Shina’ah. Kemudian ada Nabi Isa as sedang berdiri shalat dan paling dekat dengan orang-orang. Dia seperti shahabat Urwah bin Mas’ud al-Tsaqafi. Lalu ada Nabi Ibrahim, ia juga sedang shalat. Ia seperti orang-orang kebanyakan kalian. Tat kala waktu shalat tiba, maka aku berdiri mengimami mereka. Setelah selesai shalat, ada seorang berkata, ya Muhammad ini seorang raja prmilik api, maka  ucapkan salam padanya, maka engkau akan bertemu denganya, maka mulailan dengan salam. Ketika ditanya tentang jumlah para rasul Allah, Nabi Muhamamd mengatakan, mereka itu berjumlah 300 rasul. Sedang para nabi berjumlah 124.000 nabi. Abu Dzar al-Gifari berkata, banyak sekali. Nabi berkata, ya banyak sekali. Hal ini menunjukan bahwa tanah Palestina adalah tanah islam yang diberkahi, yang disucikan, dimulyakan masjid Al-Aqsha. Dan kedudukanya yang agung di sisi Allah. 
·         Sungguh terjadi sejumlah peperangan di wilayah Yordania sebagai pembukaan bagi pembebasan Baitul Maqdis, Palestina secara rinci dalam pembahasan yang telah lalu. Akan diketengahkan sejumlah pertempuran para shahabat sebagai penyempurnaan pembebasan Palestina  pada pembebasan yang akan dating. Maka baca kembali untuk mengingatkan setatus keislaman Palestina.
·         Dari Ibnu Abbas semoga Allah meridhoinya ia berkata, barang siapa yang ingin melihat salah satu bagian dari bagian surga, maka lihatlah Baitul Maqdis.
·         Ali bin Abi Thalib semoga Allah meridhoinya berkata, “Tengahnya bumi Baitul Maqdis. Wilayah yang paling tinggi ke langit adalah Baitul Maqdis.
·         Anas bin Malik : ‘Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, padang pasir Baitul Maqdis dari surga Firdaus dan itu gambaran dari surga. Imam Atho mengatakan, “tidak akan terjadi kiamat hingga Allah menggiring hamba-hamba pilihanya memasuki Baiutul Maqdis, maka mereka akan tinggal di dalamnya
·         Ibnu Abbas : “Barang siapa berhaji dan shalat di masjid Nabaawi atau masjid Al-Aqsha pada tahun yang sama. Maka akan keluar semua dosanya seperti saat dilahirkan ibunya
·         Ibnu Abbas berkata, Baitul Maqdis telah dibangun para nabi dan ditinggali oleh mereka. Tidak ada satu jengkalpun tanah di sana, kecuali sudah dipakai shalat oleh para nabi atau para malaikat
·         Tsaur bin zaid mengatakan, tanah yang suci adalah Syam tanah yang suci di Syam adalah Palestina, serta tanah yang suci di Palestina adalah Baitul Maqdis. Wilayah paling suci di Baitul Maqdis adalah bukit dan yang paling suci di bukit adalah Masjid al-Aqsha dan yang paling suci di wilayah Al-Aqhsa adalah Qubbah Shakhra.

Bagian Empat : saat ini dan yang akan datang :
Allah berkehendak menjadikan Palestina sebagai wilayah jihad dan perjuangan, tempat pertempuran antara kaum muslimin dan orang-orang kafir.  Di tanah inilah Allah akan memenangkan kaum muslimin atas bangsa Yahudi juga mengalahkan Ya’juj dan Ma’juj serta membunuh Dajjal atas pimpinan Nabi Isa as. Konspirasi orang-orang Yahudi telah dikabarkan Al-Quran. Pertempuran dengan mereka akan terjadi di Palestina. Allah berfirman, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (al-Isra ayat 7).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat hingga ummat Islam memerangi bangsa Yahudi. Kaum muslimin akan memeranginya hingga mereka bersembunyi di balakang batu dan kayu., maka batu dan kayu akan berkatam ya Muslim ya hamba Allah ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah danm bunuhlah dia kecuali pohon gorqod karena ia pohon Yahudi.
Sesungguhnya saudara kita yang berjihad di Palestina, maka konsentrasinya masalahnya adalah islam. Mereka melawan musuhnya dengan darah mereka dalam revolusi Musa, Buraq, Yava, Al-Quds, Syaikh Izzuddin Al-Qossam tahun 1935. hingga revolusi besar terjadi pada tahun 1936 M lalu jihadnya gerakan islam secara umum tahun 1948, kemudian meletusnya intifadhah al-Mubarokah dari masjid-masjid tahun 1987 M dan terjadinya intifadhah pada tahun 2000 dan hingga Allah mengizinkan kemenangan dan pertolongan serta kemerdekaanya. Palestina tidak akan merdeka kecuali oleh para pejuang jihad dari kaum muslimin, hamba-hamba Allah yang sholeh yang akan datang dari setiap pelosok negeri-negeri Arab dan islam serta seluruh dunia, sebagaimana disebutkan Allah dalam Al-quran dan dijelaskan oleh Rasulallah SAW.
Palestina adalah tanah waqaf bagi setiap generasi kaum muslmimin semuanya, sejak Allah menciptakan makhluk hingga hari kiamat. Sebagaimana dijelaskan ayat-ayat dan hadits nabawi sebelumnya. Maka tidak boleh  siapapun dia, baik raja, presiden, sultan, organisasi atau gerakan atau individu. Baik orang Palestina atau orang Arab atau seorang muslim sekalipun melepaskan hak-hak Palestina, walau hanya satu debu dari tanah yang diberkahi dan disucikan, Palestina.
Wajib bagi bangsa Arab dan kaum muslimin semuanya memahami masalah Palestina seperti di atas, agar tidak tertipu oleh bangsa Yahudi dan meninggalkan kewaaajiban jihadnya. Sehingga mereka tidak menghindar dari al-Aqsha dan tanah Palestina. Wajib bagi mereka kembali kepada keislaman mereka, al-quran mereka serta al-Sunnah mereka. Mereka wajib menjadikannya kedua kitab itu sebagai pegangan hokum di negaranya masing-masing. Mereka harus menyatukan pondasi ini untuk menghilangkan najis Yahudi dari wilayah Palestina dan untuk membebaskannya dari mereka. Dari mulai laut hingga sungai Yordania. Dari mulai Rafah hingga Naqurah untuk mengembalikannya sebagaimana sebelumnya.

Palestina zaman Khulafaurasyidin
·         Pada 13 Rajab tahun 12 H atau bertepatan dengan bulan ke 10 tahun 633. tentara Islam bergerak. Pasukan yazid kemudian singgal di Timur Yordania, sementara pasukan Syarahbil di Bashra, Abu Ubaidah singgal di Jabiah dan pasukan Amer bina Ash menuju ke selatan Palestina. Kemudian Abu Bakar mengutus Kholid bin Walid untuk berangkat dari Irak menuju Syam, sebagai pasukan tambahan. Pada 8 Shafar 12 H/14/4/634M, sebanyak 9000 pasukan bergerak dan bergabung dengan pasukan lainya hingga berjumlah 33.000 prajurit. Adapun raja Hercules saat itu keluar dari Al-quds menuju Damascus, kemudian ke Himsha dan membuat pangkalan militer di Inthoqiyah. Ia mengirimkan pasukan dari sana pada 18/11/633 M.
·         Pada 24/12/12 Hatau 3/634 M. terjadilah pertempuran pertama yang disebut perang Arubah (di Wadi Arubah) kemudian pertempuran Dainah dekat dengan Gaza. 3000 Romawi yang berada di Gaza, diserang pasukan Amer bin Ash dan kalahlah bangsa Romawi
·         27 Jumadil Awwal 12 H atau Maret 634 M,  terjadilah perang Ajnadina terletak antara Ramallah dan Bet Jibrin, antara gabungan lima pasukan kaum muslimin yang berjumlah 33.000 orang dengan pimpinan Kholid bin Walid dengan pasukan Romawi yang berjumlah 100.000 pasukan, Namun romawi dapat dikalahkan, 3000 prajuritnya dan pasukannya tercerai berai
·         Hari Senin bulan Rajab tahun 15 H atau 12 Agustus 636, terjadilah perangYarmuk. Sementara Abu Ubaidah al-Jarrah sedang menjadi komandan umum dan Kholid bin Walid komandan lapangan serta sejumlah pemimpin lainya sebagai komadan tinggi serta sejumlah pasukan lainya. Mereka terdiri dari 200.000 hingga 240.000 pasukan Romawi, melawan pasukan muslim sebanyak 36.000 hingga 46.000 pasukan. Romawi kalah dan sebanyak 130.000 pasukanya terbunuh dan hanya 3000 pasukan muslim yang syahid. Saat itu Hercules berkata, selamat tinggal Suriah, salam perpisahan.
·         Tahun 15 H/636 M. Umar ibnu Khottob tiba di pinggiran kota Al-Quds lalu mengadakan perdamaian dengan warga Al-Quds. Umar menulis perjanjian yang dikenal dengan “Perjanjian Umariah”. Umar berkata kepada Abu Ubaidah, dulu kalian adalah bangsa yang paling hina dan menjadi minoritas. Kemudian Allah memuliakan kalian dengan Islam. Maka tatkala kalian mengharapkan kemuliaan dengan selain Islam, pasti Allah akan menghinakan kalian. Ia melanjutkan, kami adalah bangsa yang dimuliakan dengan Islam, kami tidak akan mengharap selain Allah sebagai penggantinya
·         Rabiul Akhir 16 H./ Mei 637 Umar ibnu Khottob tiba di Al-Quds. Ia berjalan, sementara pembantunya justru naik unta. Bersamanyaada 4000 pasukan dari kalangan para shahabat. Ia shalat di mihrab Nabi Dawud di Al-Aqsha dan membaca surat Shad. Kemudian ia sujud seperti sujudnya Nabi Dawud AS, lalu pada rakaat kedua beliau membaca surat al-Isra. Saat itu, Umar membangun musholla untuk laki-laki (Masjid Al_Aqsha) yang menampung 3000 jamaah dan mensucikan Sakhra al-Musyarafah. Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan atas perintah Umar Ibnu Khottob di Masjid Al-Aqsha, mendengar hal itu, para shahabat menangis.yang paling keras menangisnya, Abu Ubaidah dan Muadz bin Jabal.Hingga kini masih terdapat kuburan sebagian para shahabat, seperti Dhirar bin Al-Azwar, Amir bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah, Syarahbil bin Hasnah, Muadz bin Jabal dan anaknya Abdurrahman bun Muadz semoga Allah meridhoi mereka semua. Mereka dimakamkan di lembah Yordania menjadi saksi atas hal itu.
·         Muawiyah radhiyallahu anhu menekalukan Qisariyah pada bulan syawal 19 H/Oktober 639, juga menaklukan Eskelon pada 23 Oktober 639. dengan demikian maka seluruh wilayah Palestina menjadi milik kaum muslimin dan bangsa Arab.

Palestina di zaman Bani Umayah
-          Tahun ke 18 H/639 Palestina berkembang dan makmur di bawah pimpinan Muawiyah dan setelah ia menjadi kholifah dalam kekholifahan Umayah.
-          Tahun 65 H/685 M.Abdul malik bin Marwan membangun Musholla untuk laki-laki (Masjid al-Qibali).iani adalah peninggalan terbesar bani Umayah. Kemudian dibangunlah Qubbah Sakhra dan setelah wafatnya Abdul Malik Marwan meninggal, pembangunan diteruskan anaknya Al-Walid bin Abdul malik Qubbah Sakhra pada tahun 73 H/691 M.
-          Tahun 67 H/687 M Sualiman bin Abdul malik membangun kota Ramallah namun belum eksis
-          Tahun 129 H/747 M. kaum muslimin mengadakan perbaikan setelah terkena gempa bumi
-          Umar bin Abdul Aziz mengambil sumpah dari seluruh wali di Baitul Maqdis dan mmerintahkanya untuk menziarahi Masjid Al-Aqsha. Mereka bersumpah untuk ta’at dan berbuat adil kepada manusia

Palestina di zaman Abasiyah
-          Taun 132 H/750 pemerintahan Umayah berakhir dan dimulailah pemerintahan Abasiyah, namun keamanan dan kesejahteraan terus berlangsung di Palestina
-          Tahun 136 H/754 Kholifah al-Mansur memerintahkan untuk merenovasi Masjid Al-Aqsha secara total dari bekas gempa bumi
-          Tahun 169 H/756 Kholifah Harun Al-Rasyid mengizinkan Kaisar Bizantium untuk memperbaiki gereja dan mengeluarkan perintah untuk melindungi tetangganya bangsa nashrani. Hal ini menunjukan sikap toleransi ummat Islam.
-          Tahun 254 H/868 M. Ahmad bin Thulun Hakim Mesir memisahkan diri dari pemerintaahan kekholifahan Abasiyah dan membangun negara Rhuluniyah
-          Tahun 264 H/877 M. Ahmad bin Thulun menguasai Suriah, Palestina dan mulai memecah belah kekhalifahan Abasiyah
-          Tahun 271H/883 M terjadi perdamaian antara Abasiyah dan Thuluniyah

Negara Ikhsyaidiyah, Buwaihiyah, Fatimiyah, Abidiyah dan Palestina
-          Tahun 298 H/911 M. Abdullah Al-Mahdi, Syiah Ismailiyah menguasai Maroko
-          Tahun 321 H/933 Muhammad Ukhsyaid dapat mengalahkan Fatimiyah dan menunjuk kalangan Abasiyah untuk menjadi hakim bagi Mesir.
-          Tahun 232 H/935 M. Muhammad bin Ukhsyaid mengumumkan kemerdekaanya dan menguasai Sayam. Ia kemudian mendirikan negara Ikhsyaidiyah. Mereka menganggap Al-quds sebagai sesuatu yang agung, oleh karena itu mereka mengubur para pemimpin
-          Yang bergelar Saefudaulah Al-Hamdani (Syi’ai) mengumumkan kemerdekaanya di sebelah utara Syam dan memproklamirkan Halib ibukotanya. Pada tahhun 334 H, Kaum Buwaihiyah (Syiah) mengumumkan kekuasaanya terhadap Farsi dan Irak. Ia melakukan kejahatan yang mengerikan. Kekhalifahan Abasiyah hanya bersifat formalitas
-          Pada tahun 334 H/946 M Kafur Abdu Hisyi menjadi hakim di Mesir, sedang Ibnu Ikhsyaidiyah (Otogor) selama 14 tahun menjadi hakim formalistas..
-          Pada tahun359 H/669 Fatimiyun menyerang Mesir di bawah pimpinan Jauhar Al_Shoqoli dan menguasainya.
-          Pada tahun 386 H/996 M Hakim Mesir mennjabat amir di Mesir. Ia memerintahkan untuk menghancurkan gereja Al-Qiyamah. Maka timbullah kebencian diantara kaum muslimin dan nashara menyusul toleransi yang pernah berlaku sebelumnya. Sebelumnya, Kholifah al-Muntashir memberikan toleransi dan memerintahkan untuk memperbaikinya tahun 429 H, yang dipuji oleh raja Constantinople
-          Tahun 411 H/1021 pemerintahan fatimiyah melemah. Semua menterinya berkhianat padanya.
-          Tahun 427 H/1036 pemerintahan Fatimiyah terpecah dan pemerintahan Umawiyah jatuh di Andalusia

Negara Saljukiyah (Turki) dan Palestina
Dari pembahasan sebelumnya, terungkap bahwa kelemahan kekhilafahan Islam dari tahun 247 H, maka kekhalifahan hanya bersifat formalitas saja. Khalifah al-Mutawakil dibunuh oleh komandan tentara Turki. Negara itu kemudian bergolak dari sisi aparat negara dan penguasaan atas militer. Maka hal ini sudah menjadi tradisi di tangan mereka. Di sisi lain pemerintahan sibuk bersenang-senang, bermegah-megahan. Maka bangsa Syiah dan Fatimiyun menguasai negara tersebut.
- Pada tahun 432 H/1040 M. kaum Saljuq menguasai Farsi dan sebelah utara Maroko, Armenia, Asia Kecil (Turki), Bagdad tahun 1055 dan menang
- Pada tahun 464 H/1071 M. kerajaan Saljuk terpecah setelah meninggalkan Sultan Malik Syah.
- Tahun 489 H/1096 M. Kesultanan Faris, Khurosan, Halib, Damascus, Saljuq Romawi. Saat itu, Palestina mengikuti pemerintahan Damascus dan terjadilah peperanhan antara sultan-sultan tersebut (492H-497H)
- Situasi ini memberikan kesempatan pada kaum Salib untuk menyerang negara-negara Islam.
- Syaikh Abu Hamid Al-Gazali memimpin gerakan menghidupkan agama di antara manusia yang telah berlangsung selama 100 tahun lebih, hingga para pemimpin muslim tersebut menjadi probadi-pribadi seperti, Imadudian dan Nuruddina Zanki atau Shalahuddin al-Ayubi

Penjajahan Kaum Salib atas Palestina
Awal gerakan Salibiyah
- Tahun 477 H/1085 M. muncul Paus Gorgorion dan memulai seruan untuk katolik. Ia minta bantuan kepada Kaisar Bizantium untuk mengembalikan Bizntiyah (Turki) dari Saljuq ke pangkuan kaum salib. Maka inilah awal perseteruan dengan kaum muslimin.
- Tahun 480 H/1088 M, Paus Urban II memploklamirkan perang salib melawan kaum muslimin. Ia menebar permusuhan terhadap ummat Islam terkait perusakanya terhadap tempat-tempat suci masehi. Maka merebaklah perasaan benci kaum nashrani di Perancis dan Italia.
- Nurman menjajah kepulauan Soqoliah. Mereka bekerja sama dengan kelompok Fatimiyah untuk menghancurkan kaum Saljuq. Inilah pengkhianatan terbesar.
-  Tahun 488 H/26/11/1095 M. Paus Urban II menggelar pertemuan seluruh ummat Nashrani di Clairmont, Perancis untuk membentuk tentara nashrani untuk menjajah al-Quds. Ia juga mengadakan pertemuan serupa di sejumlah tempat serta menyerukan pembuatan bendera Salib dari kain, bahkan hingga pakaianya.
-  Pendeta mengadakan gerakan salib pertama dengan Ber Muflis dan menggempur kaum Saljuq di Turki hingga membunuh 33.000 orang. Tidak ada yang selamat dalam pertempuran itu, kecuali hanya 3000 orang saja.

Permulaan Gerakan Salib
-          Tahun 490 H/1096 M. muncul gerakan yang dikomandoi para pemimpin untuk mengumpulkan pasukan sebayak 150 ribu prajurit, dengan persenjataan terbaru dari Perancis dan Italia. Mereka dapat menghancurkan kaum Saljuq. Ibu kota Qana jatuh ke tangan kaum Salib.
-          Tahun 491 H/3/1098 M. Kota Raha jatuh ke tangan musuh, dan kaum Salib mendirikan pemerintahan pertama di Irak utara
-          Tahun 491 H/6/1098 M. Inthoqiyah jatuh ke tangan kaum Salib. Kota tersebut terampas dari tangan kaum muslimin, akibat dikepung selama sembilan bulan. Kaum Salib kemudian mendirikan pemerintahan kedua
-          Tahun 491 H/1097 M. Kaum Fatimiyah bekerja sama dengan kaum Salib menguasai kota Akka, Al-Quds pada bulan Pebruari 1098 M. Namun kaum Salib menolak melepaskan Al-Quds kepada kaum Fatimiyah
-          Tahun 491 H/1099, Kaum Salib beranjak dari Raha kemudian mereka menjajah Himsha, Ba’labak. Saat itu, sejumlah kota-kota Nashrani saling berkirim surat. Mereka saling dukung dari sisi pendanaan dan bantuan. Mereka kemudian menguasai Tripoli dan mendirikan pemerintahan ketiga.

Penjajahan Kaum Salib terhadap Palestina
-          Tahun 492 H/1099 M. Raimond menyiapkan seribu pasukan berkuda dan 5000 pasukan berjalan ke Al-Quds. Ia kemudian menguasai Beirut, Shaida, Akka, Ramallah, Lud, Bet Lehem, Qisariyah, Arsuf dan mengepung Al-Quds pada 7/6/1099 M.
-          Pada 24 Sya’ban 492 H/1099 M, Al-Quds jatuh ke tangan tentara Salib. Mereka membunuh 70.000 kaum muslimin. Diantara mereka para ulama, ahli ibadah, para imam, wanita, anak dan orang tua. Sementara itu, kerjaan Abasiyah di Bagdad dan Fatimiyah di Mesir tidak bertindak sama sekali !!!. Bertindak sebagai hakim di Al-Quds, Good Pray. Setelah itu, kemudian Nablus dan Hebron menyerahkan diri. Setelah itu, tentara Salib hanya tinggal 300 tentara berkuda dan 200 tentara infantry. Sebagian mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Namun kaum muslimin tidak juga bergerak untuk memerangi kaum Salib yang hanya berjumlah 200 orang itu. Hingga kaum salib mendapatkan kekuatan kembali dari Eropa dan terpecahnya kaum muslimin.
-          Terdapat perbedaan apa yang dilakukan tentara Salib dengan toleransi yang diberikan Harun Al-Rasyid terhadap gereja dan tempat ibadah kaum Nashrani. Juga terdapat perbedaan mencolok antara penaklukan Umar Ibnu Khottob dan tindakan tentara Salib. Para penakluk al-Quds dari kalangan Islam membagi-bagi al-Quds. Sebagian untuk tempat ibadah di Masjid Al-Aqsha, sebagian untuk menyimpan perbekalan dan sebagian lagi untuk tempat tinggal prajurit.
-          Tanggal 15/6/1099 M, kota Yava jatuh ke tangan musuh dan bulan lima tahun 1100 sebelah timur Danau Tiberia jatuh juga ke tangan musuh.
-          Syawal 494 H/1100 M. kota Haifa jatuh ke tangan musuh, kemudian Warshuf dan qishariyah pada 17/5/1109 M.
-          Pada tahun 548 H/1153 M, kota Eskelon jatuh ke tangah musuh. Maka mulailah mereka membangun kerajaan Salib di Baitul Maqdis.
-          Sejumlah ulama melarikan diri ke Bagdad, menyerukan orang-orang di masjid-masjid untuk berjihad dan menyelamatkan Palestina dan Baitul Maqdis. Kholifah mengirimkan surat kepada para gubernur untuk mengumpulkan tentara, namun tidak ada satupun yang bergerak. Raja Nashrani terkesan dengan peradaban bangsa Arab. Mereka meniru bangsa Arab hingga dalam makanan, pakaianaaa dan cara hidup mereka. Banyak orang Nashrani ketika itu, berkunjung ke Syam dan meninggalkan Eropa
-          Tanggal 11/12/503 H/12/7/1109 M Kaum Salib mendirikan kerajaan Salib di Tripoli, setelah mengepungnya selama tujuh tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites