Otak manusia sangat terbatas
Jangan letakkan di depan ayat
Pandang matamu jauh ke atas
Benda langit ada tidak terlihat
Cinta tidak dapat dibagi
Punya lebih siapa rugi
Anak bungsu dicinta habis
Kepada sulung tidak terkikis
Sabar bukan tahan menunggu
Tapi maju beban di bahu
Qona'ah tidak tenang nerima
Kerja keras hasilnya rela
Ulama miskin karna pilihan
Si bodoh mlarat karna darurat
Barang haram pada tinggalkan
Pasti selamat dunia akherat
Ada pohon patut ditiru
Dilempar anak dengan bebatu
Bukan marah dan menggerutu
Tapi membalas dengan buah jambu
Lebah berkumpul di sekitar ratu
Jangan coba ratu diganggu
Ilmu ada di dada guru
Guru minggat berganti hantu
Santri datang karena ilmu
Bagai laron berebut lampu
Lampu redup tertutup debu
Malam gelap jalanpun ragu
Bila tungku kehabisan kayu
Mentah jadinya masakan mbakyu
Bila gampang terbuai rayu
Semangat juang lunglai layu
Jangan letakkan di depan ayat
Pandang matamu jauh ke atas
Benda langit ada tidak terlihat
Cinta tidak dapat dibagi
Punya lebih siapa rugi
Anak bungsu dicinta habis
Kepada sulung tidak terkikis
Sabar bukan tahan menunggu
Tapi maju beban di bahu
Qona'ah tidak tenang nerima
Kerja keras hasilnya rela
Ulama miskin karna pilihan
Si bodoh mlarat karna darurat
Barang haram pada tinggalkan
Pasti selamat dunia akherat
Ada pohon patut ditiru
Dilempar anak dengan bebatu
Bukan marah dan menggerutu
Tapi membalas dengan buah jambu
Lebah berkumpul di sekitar ratu
Jangan coba ratu diganggu
Ilmu ada di dada guru
Guru minggat berganti hantu
Santri datang karena ilmu
Bagai laron berebut lampu
Lampu redup tertutup debu
Malam gelap jalanpun ragu
Bila tungku kehabisan kayu
Mentah jadinya masakan mbakyu
Bila gampang terbuai rayu
Semangat juang lunglai layu
0 komentar:
Posting Komentar